Tudingan Hamas ke Netanyahu Gagalkan Kesepakatan Gencatan di Gaza

Tudingan Hamas ke Netanyahu Gagalkan Kesepakatan Gencatan di Gaza

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 05 Sep 2024 22:20 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu attends a memorial ceremony marking a decade for Israeli fallen soldiers of the 2014 Gaza War also known as Operation Protective Edge, in the Hall of Remembrance at the Mount Herzl Military Cemetery in Jerusalem, 16 July 2024. ABIR SULTAN/Pool via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights
Foto: PM Israel Benjamin Netanyahu (ABIR SULTAN/Pool via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights).
Jakarta -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dituding menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza, Palestina. Tudingan datang dari kelompok Hamas setelah Netanyahu menyebut kelompok yang menguasai Jalur Gaza itu 'menolak semuanya' dalam perundingan.

Dilansir AFP dan Reuters, Kamis (5/9/2024), aksi saling tuding ini terjadi ketika Netanyahu menghadapi tekanan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang juga mengatur soal pembebasan sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, setelah pemerintah Tel Aviv mengumumkan kematian enam sandera yang jenazahnya ditemukan di terowongan bawah tanah.

Netanyahu menegaskan bahwa Israel harus mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir untuk mencegah penyelundupan senjata ke Hamas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Hamas menuntut penarikan sepenuhnya pasukan Israel dari seluruh wilayah Jalur Gaza, terutama area Koridor Philadelphi. Dalam pernyataan terbaru pada Kamis (5/9), Hamas menilai sikap Netanyahu yang bersikeras mengenai zona perbatasan itu "bertujuan untuk menggagalkan tercapainya kesepakatan".

Kelompok militan yang berperang melawan Israel selama 11 bulan terakhir ini, menegaskan proposal baru untuk gencatan senjata Gaza tidak diperlukan, karena beberapa bulan lalu mereka telah menyetujui proposal yang diuraikan ke publik oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Juli lalu.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak memerlukan proposal baru," tegas kelompok Hamas dalam pernyataan via Telegram.

"Kami memperingatkan agar tidak terjatuh ke dalam perangkap Netanyahu dan tipu muslihatnya, yang menggunakan negosiasi untuk memperpanjang agresi terhadap rakyat kami," cetus Hamas.

Baca halaman selanjutnya>>

Dalam konferensi pers pada Rabu (4/9) waktu setempat, Netanyahu menyebut Hamas telah menolak semua elemen proposal gencatan senjata di Jalur Gaza, yang akan memfasilitasi pembebasan para sandera.

"Hamas telah menolak semuanya... Saya berharap ada perubahan karena saya ingin para sandera itu dibebaskan," ucap Netanyahu.

"Kami berusaha mencari beberapa ruang untuk memulai perundingan," tuturnya.

"Mereka (Hamas-red) menolak untuk melakukan itu... Mereka mengatakan tidak ada yang perlu dibicarakan," imbuh Netanyahu dalam konferensi pers.

Menanggapi sikap Hamas dan Israel tersebut, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan kepada wartawan bahwa Washington berpendapat "ada cara untuk mengatasi" kebuntuan tersebut. AS diperkirakan akan mengajukan proposal baru untuk memecah kebuntuan yang terjadi.

Halaman 2 dari 2
(whn/whn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads