Jerman Akan Deportasi Pemimpin Pusat Islam Hamburg

Jerman Akan Deportasi Pemimpin Pusat Islam Hamburg

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 29 Agu 2024 17:26 WIB
The german Reichstag with a dedication to the people in the German capital Berlin
Ilustrasi bendera Jerman (Foto: Getty Images/iStockphoto/Achim Schneider / reisezielinfo.)
Jakarta -

Otoritas Jerman berencana mendeportasi pemimpin sebuah pusat Islam, yang dilarang pada bulan Juli lalu karena dugaan hubungan dengan kelompok ekstremis. Demikian disampaikan juru bicara Kementerian Dalam Negeri pada hari Kamis (29/8).

Sebelumnya, para penyelidik menggerebek Pusat Islam Hamburg lima minggu lalu, setelah menyimpulkan bahwa pusat Islam itu adalah "organisasi ekstremis Islam" yang memiliki hubungan dengan Iran dan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (29/8/2024), juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan, bahwa Mohammad Mofatteh, mantan direktur pusat tersebut, telah diperintahkan untuk meninggalkan Jerman dalam waktu 14 hari. Dia terancam dideportasi jika ia tidak mematuhinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria berumur 57 tahun itu tidak akan diizinkan masuk kembali ke Jerman, dan dapat menghadapi hukuman penjara hingga tiga tahun jika ia melakukannya.

Andy Grote, menteri dalam negeri untuk negara bagian Hamburg, mengatakan deportasi Mofatteh adalah "langkah logis berikutnya" terhadap Pusat Islam Hamburg.

ADVERTISEMENT

"Sebagai perwakilan tinggi agama dari rezim yang tidak manusiawi di Teheran, waktu dia di Jerman telah berakhir," kata Grote.

Saat melarang pusat tersebut pada bulan Juli, Kementerian Dalam Negeri Jerman menuduhnya sebagai "perwakilan langsung pemimpin tertinggi Iran" dan menyebarkan ideologi Teheran "dengan cara yang agresif dan militan".

Kementerian tersebut juga menuduh pusat Islam tersebut mendukung "dimensi militer dan politik" organisasi seperti Hizbullah.

Pemerintah Jerman menganggap Hizbullah sebagai "organisasi teroris Syiah", dan pada tahun 2020 melarang Hizbullah melakukan aktivitas di wilayahnya.

Pemerintah Iran bereaksi dengan marah terhadap tuduhan tersebut. Pekan lalu, otoritas Iran menutup sebuah lembaga bahasa Jerman di Teheran, ibu kota Iran, dalam apa yang tampaknya sebagai tindakan balasan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads