Rusia Tolak Rencana Presiden Ukraina untuk Akhiri Perang

Rusia Tolak Rencana Presiden Ukraina untuk Akhiri Perang

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 29 Agu 2024 11:16 WIB
Ukraines President Volodymyr Zelenskiy looks on, during a visit to meet with F-16 training instructors at Melsbroek air base, near Brussels, Belgium, May 28, 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw/File Photo Purchase Licensing Rights, opens new tab
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: REUTERS/Piroschka van de Wouw/File Photo Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Pemerintah Rusia menolak pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tentang rencana yang dimilikinya untuk mengakhiri perang. Rusia mengatakan pihaknya akan melanjutkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina.

Sebelumnya, Zelensky mengatakan pada hari Selasa lalu, bahwa ia akan menyampaikan rencananya - yang rincian lengkapnya tidak ia ungkapkan kepada publik - kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan dua calon penggantinya.

Zelensky, dalam sebuah konferensi pers, mengatakan serangan tiga minggu Ukraina ke wilayah Kursk di Rusia adalah bagian dari rencananya, tetapi itu juga mencakup langkah-langkah lain di bidang ekonomi dan diplomatik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Idenya, kata Zelenskyy - yang mendesak Washington untuk mengizinkan pasukannya menggunakan senjata jarak jauh yang dipasok AS untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia - adalah untuk memaksa Moskow mengakhiri perang.

"Ini bukan pertama kalinya kami mendengar pernyataan seperti itu dari perwakilan rezim Kyiv. Kami menyadari sifat rezim Kyiv ini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan saat ditanya tentang rencana Zelensky tersebut, dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (29/8/2024).

ADVERTISEMENT

"Kami melanjutkan operasi militer khusus kami dan akan mencapai semua tujuan kami," imbuh Peskov.

Lihat juga Video 'Rusia Sebar 60 Bungker Anti Bom Ukraina di Kursk':

[Gambas:Video 20detik]

Rusia saat ini terlibat dalam upaya memukul mundur serangan Ukraina yang dimulai pada 6 Agustus, dan terus maju dengan serangannya sendiri di wilayah Donetsk di Ukraina timur.

Peskov juga mengatakan bahwa Rusia mendukung pandangan India tentang perlunya penyelesaian damai, tetapi mengatakan bahwa saat ini tidak ada dasar untuk perundingan.

Sebelumnya, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan pada hari Selasa, bahwa ia telah memberi tahu Presiden Rusia Vladimir Putin melalui panggilan telepon, bahwa ia mendukung penyelesaian awal yang damai untuk konflik Ukraina. Hal ini disampaikannya beberapa hari setelah Modi mengadakan pertemuan dengan Zelensky di Kyiv, ibu kota Ukraina.

Simak Video 'Rusia Sebar 60 Bungker Anti Bom Ukraina di Kursk':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads