Akan Bangun Sinagoge di Al-Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Dihujat!

Akan Bangun Sinagoge di Al-Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Dihujat!

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 27 Agu 2024 11:57 WIB
Itamar Ben Gvir, a new minister of national security, attends a cabinet meeting in Jerusalem Thursday, Dec. 29, 2022. (AP Photo/Ariel Schalit, Pool)
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir (Foto: AP Photo/Ariel Schalit, Pool)
Jakarta -

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir memicu kemarahan dengan mengatakan, bahwa ia akan membangun sebuah sinagoge di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem, jika itu terserah padanya.

Al-Aqsa dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount. Kompleks Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam dan simbol identitas nasional Palestina, tetapi juga merupakan tempat tersuci bagi agama Yahudi, yang dihormati sebagai situs kuil kedua yang dihancurkan oleh bangsa Romawi pada tahun 70 Masehi.

"Jika saya dapat melakukan apa pun yang saya inginkan, saya akan memasang bendera Israel di situs tersebut," kata Ben Gvir dalam wawancara dengan Radio Angkatan Darat, dilansir kantor berita AFP, Selasa (27/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika ditanya beberapa kali apakah ia akan membangun sebuah sinagoge di situs tersebut jika itu terserah padanya, menteri garis keras Israel itu akhirnya menjawab: "Ya."

Berdasarkan status quo yang dipertahankan oleh otoritas Israel, orang Yahudi dan non-Muslim lainnya diizinkan untuk mengunjungi kompleks di Yerusalem timur yang dianeksasi Israel itu, selama jam-jam tertentu. Namun, mereka tidak diizinkan untuk berdoa di sana atau memperlihatkan simbol-simbol keagamaan.

ADVERTISEMENT

Dalam beberapa tahun terakhir, pembatasan di kompleks tersebut semakin dilanggar oleh kaum nasionalis garis keras seperti Ben Gvir, yang terkadang memicu reaksi keras dari warga Palestina.

Sejak menjabat sebagai menteri keamanan nasional pada Desember 2022, Ben Gvir telah mengunjungi situs suci yang disengketakan itu setidaknya enam kali, yang menuai kecaman keras.

Kompleks masjid Al-Aqsa dikelola oleh Yordania, tetapi akses ke situs itu sendiri dikontrol oleh pasukan keamanan Israel.

Ben Gvir juga mengatakan kepada Radio Angkatan Darat bahwa orang Yahudi seharusnya diizinkan untuk berdoa di kompleks tersebut.

"Orang Arab dapat berdoa di mana pun mereka mau, jadi orang Yahudi seharusnya dapat berdoa di mana pun mereka mau," katanya.

Pemerintah Yordania dengan cepat menanggapi pernyataan terbaru Ben Gvir tersebut.

"Al-Aqsa dan tempat-tempat suci tersebut adalah tempat ibadah yang murni bagi umat Islam," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Sufian Qudah dalam sebuah pernyataan.

"Yordania akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menghentikan serangan terhadap tempat-tempat suci" dan "sedang mempersiapkan berkas hukum yang diperlukan untuk mengambil tindakan di pengadilan internasional terhadap serangan terhadap tempat-tempat suci tersebut," tegas Qudah.

Pemerintah Arab Saudi dan Qatar juga mengutuk komentar menteri Israel tersebut.

"Kerajaan menekankan perlunya menghormati status historis dan hukum Masjid Al-Aqsa yang diberkahi", kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan yang diunggah di media sosial, seraya menyebut pernyataan Ben Gvir sebagai "ekstremis dan menghasut".

Kementerian Luar Negeri Qatar juga mengutuk seruan untuk membangun sinagoge di kompleks Al-Aqsa sebagai "provokasi terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia". Kementerian memperingatkan bahwa hal itu dapat merusak upaya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads