Kapal-kapal China dan Filipina kembali terlibat insiden di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa. Media pemerintah Beijing menuduh kapal Manila "secara sengaja bertabrakan" dengan kapal China di dekat perairan dangkal yang disengketakan oleh kedua negara.
"Meskipun ada banyak peringatan dari pihak China, kapal Filipina 4410 sengaja bertabrakan dengan kapal China 21551," demikian seperti dilaporkan televisi pemerintah China, CCTV, dalam laporannya mengutip juru bicara Penjaga Pantai China Geng Yu, seperti dilansir AFP, Senin (19/8/2024) waktu setempat.
Beijing terus menegaskan klaimnya atas hampir seluruh perairan Laut China Selatan, meskipun putusan pengadilan internasional telah menyatakan klaim China tidak memiliki dasar hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam beberapa bulan terakhir, China dan Filipina berulang kali terlibat konfrontasi di Laut China Selatan, termasuk di sekitar perairan dangkal Second Thomas Shoal yang disengketakan. Area itu kini menjadi lokasi garnisun militer Filipina dengan sebuah kapal perang dikandaskan di sana.
"Kapal-kapal Penjaga Pantai Filipina... secara ilegal memasuki perairan dekat Xianbin Reef di Kepulauan Nansha tanpa izin dari pemerintah China," sebut CCTV dalam laporannya, dengan menggunakan nama yang digunakan China menyebut Sabina Shoal dan Kepulauan Spratly.
"Penjaga Pantai China telah mengambil tindakan pengendalian terhadap kapal-kapal Filipina sesuai dengan hukum," imbuh laporan CCTV.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Dalam insiden terbaru, China menuduh kapal-kapal Filipina bertindak "dengan cara yang tidak profesional dan berbahaya, sehingga mengakibatkan tabrakan".
"Kami dengan tegas memperingatkan pihak Filipina untuk segera menghentikan pelanggaran dan provokasinya," tegas juru bicara Penjaga Pantai China Geng Yu, seperti dikutip CCTV.
Kantor berita Xinhua, dalam laporannya, menyebut insiden terbaru antara China dan Filipina di Laut China Selatan itu terjadi pada pukul 03.24 waktu setempat. Disebutkan juga bahwa kapal Penjaga Pantai Filipina kemudian memasuki perairan di dekat Second Thomas Shoal sekitar pukul 06.00 pagi.
Belum ada tanggapan resmi dari otoritas Filipina atas tuduhan yang dilontarkan China tersebut.