5. Peringatan gempa besar dicabut
Sepekan setelah gempa M 7,1 dan enam hari setelah peringatan akan datangnya gempa besar, otoritas Jepang mencabut peringatan akan datangnya gempa besar itu. Pemerintah mengatakan bahwa kehidupan masyarakat sekarang dapat "kembali normal".
Dilansir AFP, pencabutan peringatan soal akan datangnya gempa besar itu disampaikan Menteri Penanggulangan Bencana Yoshifumi Matsumura pada Kamis (15/8/2024) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
6. Sebab peringatan dicabut
Peringatan itu dicabut sebab tidak ada kelainan di kerak bumi yang terdeteksi. Padahal, otoritas Jepang sudah menunggu sepekan setelah gempa M 7,1 terjadi di Kyushu.
"Karena tidak ada kelainan yang terdeteksi dalam aktivitas seismik dan deformasi kerak bumi, seruan khusus untuk perhatian berakhir pada pukul 17.00 (08.00 GMT)," kata Menteri Penanggulangan Bencana Yoshifumi Matsumura, dilansir AFP.
7. Potensi gempa besar masih ada
Meski peringatan akan datangnya gempa besar telah dicabut, namun bukan berarti Jepang akan aman dari gempa besar untuk seterusnya. Jepang tetap menjadi daerah rawan gempa bumi. Gempa besar sewaktu-waktu dapat berguncang.
"Itu tidak berarti risiko (gempa bumi besar) telah hilang," imbuh Matsumura
Bukan berarti pula, pemerintah Jepang ingin warganya tetap di pengungsian. Pemerintah mempersilakan warganya untuk kembali menjalani hari-hari normal seperti biasa.
"Kami tidak akan meminta langkah-langkah ini lagi, dan masyarakat Jepang kini bebas untuk kembali ke gaya hidup normal," kata Matsumara.
(dnu/dnu)