Sempat Bikin Heboh, Jepang Akan Cabut Peringatan Gempa Besar

Sempat Bikin Heboh, Jepang Akan Cabut Peringatan Gempa Besar

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 15 Agu 2024 10:44 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi.
Ilustrasi Gempa (Foto: Jens Aber/Unsplash)
Jakarta -

Pemerintah Jepang akan mencabut peringatan "gempa besar" pada Kamis sore waktu setempat, jika tidak ada lagi aktivitas seismik besar.

Peringatan yang dikeluarkan pekan lalu itu telah mendorong ribuan warga Jepang untuk membatalkan liburan dan menimbun kebutuhan pokok, yang menyebabkan rak-rak di beberapa toko kosong.

"Jika tidak ada perubahan khusus dalam aktivitas seismik atau deformasi kerak bumi yang diamati, pada pukul 17:00 (0800 GMT) hari ini, pemerintah akan mengakhiri seruan untuk perhatian khusus tersebut," kata Yoshifumi Matsumura, Menteri Negara untuk Penanggulangan Bencana, dilansir kantor berita AFP, Kamis (15/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemungkinan gempa besar belum dapat dikesampingkan," katanya, seraya mendesak warga untuk secara teratur memeriksa kesiapan mereka "untuk gempa besar yang diperkirakan akan terjadi".

Sebelumnya pada Kamis lalu, badan cuaca Jepang mengatakan kemungkinan terjadinya gempa dahsyat "lebih tinggi dari biasanya" setelah terjadinya gempa dengan Magnitudo (M) 7,1, yang melukai 14 orang.

ADVERTISEMENT

Peringatan Asosiasi Meteorologi Jepang (JMA) adalah yang pertama berdasarkan peraturan baru yang dibuat setelah gempa bumi, tsunami, dan bencana nuklir tahun 2011 yang menyebabkan sekitar 18.500 orang meninggal atau hilang.

Tsunami tahun 2011 menyebabkan tiga reaktor di pabrik nuklir Fukushima hancur, yang menyebabkan bencana pascaperang terburuk di Jepang dan kecelakaan nuklir paling serius di dunia sejak Chernobyl.

Simak juga Video 'Momen Gempa M 7,1 Hantam Jepang':

[Gambas:Video 20detik]



Peringatan tersebut menyangkut "zona subduksi" Palung Nankai di antara dua lempeng tektonik di Samudra Pasifik, tempat gempa bumi besar pernah terjadi di masa lalu.

Palung bawah laut sepanjang 800 kilometer (500 mil) itu membentang dari Shizuoka, ke pesisir Pasifik dari wilayah Tokyo -- wilayah perkotaan terbesar di dunia -- hingga ujung selatan pulau Kyushu.

Pada tahun 1707, semua segmen Palung Nankai pecah sekaligus, melepaskan gempa bumi yang tetap menjadi gempa bumi terkuat kedua di negara itu yang pernah tercatat.

Gempa tersebut -- yang juga memicu letusan terakhir Gunung Fuji -- diikuti oleh dua gempa besar Nankai pada tahun 1854, dan kemudian dua gempa besar pada tahun 1944 dan 1946.

Pemerintah Jepang sebelumnya mengatakan gempa besar berikutnya dengan M 8-9 di sepanjang Palung Nankai memiliki kemungkinan sekitar 70 persen terjadi dalam 30 tahun ke depan.

Dalam skenario terburuk, 300.000 nyawa bisa hilang, menurut perkiraan para ahli. Sementara beberapa teknisi mengatakan kerusakannya bisa mencapai US$13 triliun dengan hancurnya infrastruktur.

Lihat juga Video 'Momen Gempa M 7,1 Hantam Jepang':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads