Netanyahu Cekcok dengan Menhan Israel Soal Sandera di Gaza

Netanyahu Cekcok dengan Menhan Israel Soal Sandera di Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 13 Agu 2024 14:42 WIB
Israeli prime minister Benjamin Netanyahu, Defense Minister Yoav Gallant and Cabinet Minister Benny Gantz speak during a news conference in the Kirya military base in Tel Aviv, Israel on Saturday, Oct. 28, 2023. (File photo: AP)
PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menhan Yoav Gallant dalam konferensi pers pada Oktober tahun lalu (AP Photo/File)

Dia menuding pemimpin politik Hamas yang baru, Yahya Sinwar, sebagai orang "yang telah dan masih menjadi satu-satunya hambatan bagi kesepakatan (pembebasan) sandera".

Netanyahu juga menegaskan bahwa satu-satunya opsi Israel adalah "mencapai kemenangan total" yang berarti "mewajibkan semua orang -- termasuk Gallant".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merespons Netanyahu, Gallant membela dirinya dalam postingan media sosial X dengan mengatakan bahwa selama pengarahan privat dengan komite parlemen Israel itu, dirinya telah "menekankan bahwa (dirinya) bertekad untuk mencapai tujuan perang dan melanjutkan pertempuran".

Dia juga mengecam apa yang disebutnya sebagai "kebocoran tiada henti" sejak awal perang berkecamuk tahun lalu, termasuk yang terjadi pada Senin (12/8).

ADVERTISEMENT

Hamas turut mengomentari cekcok yang terjadi antara Netanyahu dan Gallant tersebut. Salah satu pemimpin senior Hamas, Izzat al-Rishq, mengatakan bahwa "pengakuan Gallant ... mengonfirmasi apa yang selalu kami katakan".

"Netanyahu berbohong kepada dunia dan keluarga para sandera, dia tidak peduli dengan nyawa para sandera dan tidak ingin mencapai kesepakatan," sebutnya.

Para pejabat Hamas, sejumlah analis dan para pengkritik di Israel menuduh Netanyahu berupaya memperpanjang pertempuran di Jalur Gaza demi keuntungan politik.

Pada akhir Juli lalu, media-media lokal Israel melaporkan bahwa Gallant mengkritik kurangnya kesepakatan untuk menjamin pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza sejak serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Serangan itu dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang, yang kebanyakan warga sipil, dan membuat lebih dari 250 orang lainnya disandera Hamas di Jalur Gaza.

Dengan puluhan sandera dibebaskan selama gencatan senjata singkat pada November tahun lalu, saat ini diyakini 111 sandera masih ditahan di Jalur Gaza, termasuk 39 orang yang diyakini tewas oleh militer Israel.

Rentetan serangan militer Israel terhadap Jalur Gaza untuk membalas Hamas, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, telah menewaskan sedikitnya 39.897 orang.


(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads