Iran Mau Kirim Rudal Balistik ke Rusia? AS Ancam Lakukan Ini!

Iran Mau Kirim Rudal Balistik ke Rusia? AS Ancam Lakukan Ini!

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 13 Agu 2024 12:19 WIB
TEHRAN, IRAN - MAY 07: (----EDITORIAL USE ONLY - MANDATORY CREDIT - IRANIAN DEFENCE MINISTRY / HANDOUT - NO MARKETING NO ADVERTISING CAMPAIGNS - DISTRIBUTED AS A SERVICE TO CLIENTS----) Irans medium-range ballistic missile called Hayber (Hurremshahr-4) is seen during the test launch as part of the promotional program organized with the participation of high-ranking military officials in Tehran, Iran on May 07, 2023. The liquid-fueled ballistic missile Hayber, with a range of 2 thousand kilometers, can carry 1500 kilograms of warheads. (Photo by Iranian Defense Ministry / Hanodut/Anadolu Agency via Getty Images)
Ilustrasi -- Rudal balistik Iran (dok. Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)
Washington DC -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) melontarkan peringatan terbaru kepada Iran agar tidak mengirimkan rudal balistik ke Rusia, yang sedang berperang melawan Ukraina. Washington menegaskan pengiriman rudal akan memicu respons "keras" dari AS, dan akan mempersulit upaya Teheran untuk memperbaiki hubungan.

Seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (13/8/2024), juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, mengungkapkan bahwa Washington telah melakukan komunikasi dengan sekutu-sekutunya di Eropa mengenai laporan yang menyebut Iran "berencana mengirimkan ratusan rudal balistik ke Rusia".

"Kami siap memberikan respons yang cepat dan keras jika Iran meneruskan transfer rudal balistik, yang menurut pandangan kami, akan mewakili peningkatan dramatis dukungan Iran terhadap perang agresi Rusia terhadap Ukraina," sebut Patel dalam pernyataan kepada wartawan setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan Reuters, yang mengutip dua sumber intelijen Eropa, menyebut bahwa puluhan personel militer Rusia sedang mendapatkan pelatihan di Iran untuk menggunakan sistem rudal balistik jarak dekat Fath-360.

Sumber intelijen Eropa itu juga mengungkapkan bahwa Moskow menantikan pengiriman ratusan senjata berpemandu satelit dari Teheran untuk perang di Ukraina dalam waktu dekat.

ADVERTISEMENT

Rusia telah beralih ke negara-negara yang terjerat sanksi internasional, termasuk Iran dan Korea Utara (Korut), untuk mendapatkan peralatan militer guna mendukung operasinya di wilayah Ukraina.

Simak Video 'Israel ke Iran: Kami Siap Jika Harus Menyerang untuk Bertahan!':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

AS sebelumnya telah menjatuhkan sanksi-sanksi terhadap pemasok drone Iran, atau kendaraan udara tak berawak (UAV), kepada Rusia.

"Para pejabat Iran juga terus menyangkal telah menyediakan UAV apa pun ke Rusia, ketika buktinya jelas bagi dunia untuk melihat bahwa Rusia telah menggunakan UAV ini dalam serangan tanpa henti terhadap penduduk sipil di Ukraina, terhadap infrastruktur sipil," ucap Patel dalam pernyataannya.

Dia menekankan bahwa Presiden Iran Masoud Pezeshkian, yang dianggap reformis di kalangan utama, telah berkampanye dengan harapan meningkatkan hubungan dengan AS dan negara-negara Eropa.

"Tipu daya ini hanyalah pengingat terbaru bagi komunitas internasional bahwa rezim Iran tidak memiliki kredibilitas," sebut Patel.

Simak Video 'Israel ke Iran: Kami Siap Jika Harus Menyerang untuk Bertahan!':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads