Pemberitaan soal aksi pembelotan ini muncul beberapa hari setelah media pemerintah Korut mengumumkan pengerahan 250 sistem peluncur rudal balistik ke perbatasan selatannya, dengan pemimpin Kim Jong Un menggambarkan senjata itu sebagai "pedang berharga yang kuat" untuk mempertahankan kedaulatan.
Awal tahun ini, Pyongyang menggelar latihan artileri dengan peluru tajam di dekat Yeonpyeong, Korsel dan pulau perbatasan lainnya, yang memicu latihan tandingan dan peningkatan keamanan, serta perintah evakuasi bagi penduduk setempat.
Hubungan antara kedua Korea berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, ketika Korut semakin meningkatkan uji coba senjata dan membombardir Korsel dengan balon-balon pembawa sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seoul merespons dengan melanjutkan siaran propaganda di sepanjang perbatasan, menangguhkan kesepakatan militer yang bertujuan mengurangi ketegangan, dan memulai kembali latihan tembak-menembak di dekat perbatasan.
(nvc/idh)