Presiden Tunisia Tiba-tiba Pecat PM Ahmed Hachani

Presiden Tunisia Tiba-tiba Pecat PM Ahmed Hachani

Zunita Putri - detikNews
Kamis, 08 Agu 2024 08:19 WIB
Tunisias President Kais Saied speaks during the new government swearing-in ceremony at Carthage Palace on the eastern outskirts of the capital Tunis on September 2, 2020, following a confidence vote by parliament. - Tunisias parliament has approved a new technocratic government tasked with tackling deep social and economic woes in the North African country, ending weeks of uncertainty in the young democracy. Mechichi was confirmed by 134-67 votes in an overnight session to lead Tunisias second cabinet in six months, made up of judges, academics, civil servants and private-sector executives. (Photo by FETHI BELAID / AFP)
Foto Kais Saied: (AFP/FETHI BELAID)
Jakarta -

Presiden Tunisia Kais Saied memecat Ahmed Hachani dari jabatan Perdana Menteri. Ahmed dipecat tanpa penjelasan.

Dilansir AFP, Kamis (8/8/2024), posisi Ahmed digantikan oleh Menteri Sosial Kamel Madouri. Hachani diketahui baru menjabat sebagai perdana menteri pada 1 Agustus 2023 menggantikan Najla Bouden yang juga diberhentikan tanpa alasan resmi oleh Saied.

Dalam postingan media sosial dari kantornya, Saied terlihat berjabat tangan dengan Madouri dengan caption singkat. Bunyi caption itu menyatakan bahwa presiden telah "memutuskan untuk menugaskannya sebagai kepala pemerintahan, menggantikan Tuan Ahmed Hachani".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saied, 66 tahun, terpilih secara demokratis pada tahun 2019 tetapi mengatur perebutan kekuasaan besar-besaran pada tahun 2021 dan sekarang sedang mencari masa jabatan lagi dalam pemilu pada tanggal 6 Oktober. Dia mengajukan pencalonan resminya untuk pemilu pada Senin (5/8), sementara beberapa calon penantangnya dilarang mencalonkan diri, termasuk melalui tuntutan dan hukuman penjara.

Setelah mendaftar, dia mengatakan bahwa pencalonannya adalah bagian dari "perang pembebasan dan penentuan nasib sendiri" yang bertujuan untuk "mendirikan republik baru".

ADVERTISEMENT

Sebagai bagian dari konsolidasi kekuasaan Saied, konstitusi Tunisia ditulis ulang pada tahun 2022 untuk menciptakan rezim presidensial yang parlemennya memiliki kekuasaan yang sangat terbatas.

(zap/yld)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads