Presiden Palestina Bilang Gaza Harus di Bawah Kendali Otoritas Sah

Presiden Palestina Bilang Gaza Harus di Bawah Kendali Otoritas Sah

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 06 Agu 2024 16:23 WIB
Palestinian President Mahmoud Abbas speaks during a meeting of the UN Security Council at UN headquarters in New York, U.S., February 20, 2018. REUTERS/Lucas Jackson
Presiden Palestina Mahmoud Abbas (dok. REUTERS/Lucas Jackson)
Ramallah -

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mencetuskan agar Jalur Gaza diserahkan ke dalam kendali Otoritas Palestina yang sah. Abbas juga menyebut rencana Israel untuk menguasai daerah kantong Palestina itu untuk sementara tidak bisa diterima.

"Gaza harus diperintah di bawah perlindungan PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) dan pemerintah Palestina yang sah," ucap Abbas kepada kantor berita Rusia, RIA News Agency, dalam wawancara yang diterbitkan dalam bahasa Rusia, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (6/8/2024).

"Kami sangat menentang rencana Israel yang memberikan solusi sementara," tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataan kepada kantor berita Rusia, Abbas menyebut pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, dimaksudkan untuk memperpanjang konflik yang berkecamuk di Jalur Gaza.

Dia menambahkan bahwa dirinya akan membahas krisis regional dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Laporan kantor berita RIA News Agency, yang mengutip sumber diplomatik, menyebut Abbas akan melakukan kunjungan yang telah lama diharapkan ke Rusia pada 12-14 Agustus mendatang.

ADVERTISEMENT

Haniyeh tewas di ibu kota Iran, pekan lalu, dalam serangan yang memicu ancaman balas dendam terhadap Israel dan memicu kekhawatiran bahwa perang di Jalur Gaza akan berubah menjadi perang Timur Tengah yang lebih luas.

Dalam wawancara, Abbas mengatakan dirinya menganggap pembunuhan Haniyeh sebagai "tindakan pengecut dan perkembangan berbahaya dalam politik Israel".

"Tidak ada keraguan bahwa tujuan pembunuhan Haniyeh adalah untuk memperpanjang perang dan memperluas cakupannya. Ini akan berdampak negatif dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengakhiri agresi dan menarik pasukan Israel dari Gaza," ujarnya.

Simak Video 'Detik-detik Rudal Israel Hantam Kamp Pengungsi Gaza':

[Gambas:Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Wawancara itu diterbitkan dalam bahasa Rusia.

Haniyeh menjadi wajah diplomasi internasional Hamas sejak perang dimulai pada 7 Oktober tahun lalu, dan telah mengambil bagian dalam upaya yang dimediasi secara internasional untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza.

Iran yang mendukung Hamas dalam perang di Jalur Gaza, menyalahkan Israel atas pembunuhan Haniyeh tersebut dan mengatakan pihaknya akan "menghukum" Tel Aviv. Sejauh ini, para pejabat Israel belum mengaku bertanggung jawab atas kematian Haniyeh.

Sementara Rusia, yang menjalin hubungan dekat dengan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan para pemimpin Arab termasuk Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman, mengutuk pembunuhan Haniyeh dan meminta semua pihak menahan diri dari destabilisasi lebih lanjut di Timur Tengah.

Moskow juga berulang kali mengkritik negara-negara Barat yang disebutnya telah mengabaikan perlunya negara Palestina yang merdeka, sesuai dengan perbatasan tahun 1967 silam.

Simak Video 'Detik-detik Rudal Israel Hantam Kamp Pengungsi Gaza':

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads