Lebanon Dibayangi Perang Picu Negara Lain Minta Warganya Hengkang

Lebanon Dibayangi Perang Picu Negara Lain Minta Warganya Hengkang

Tim detikcom - detikNews
Senin, 05 Agu 2024 22:31 WIB
People walk with their luggage as they arrive at the Beirut–Rafic Hariri International Airport, in Beirut, Lebanon July 30, 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Foto: Ilustrasi -- Penerbangan Rute Lebanon Dihentikan Imbas Ketegangan Israel-Hizbullah (REUTERS/Mohamed Azakir)
Jakarta -

Lebanon kini dibayangi perang ketika berada di garis depan perang regional. Hal ini memicu banyaknya negara yang meminta warganya untuk segera meninggalkan Lebanon.

Seruan mendesak pun semakin meluas bagi warga negara asing (WNA) untuk segera meninggalkan Lebanon. Seruan semacam itu marak saat Iran dan sekutu-sekutunya bersiap membalas pembunuhan dua pejabat tinggi Hamas dan Hizbullah, yang diyakini didalangi oleh Israel.

Dirangkum detikcom, Senin (5/8/2024), mulai dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, hingga Indonesia dan Arab Saudi telah merilis imbauan untuk warga negaranya segera meninggalkan Lebanon. Selain itu, mereka juga diminta tidak bepergian ke Lebanon saat ketegangan di kawasan Timur Tengah semakin meningkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imbauan perjalanan dirilis sejumlah negara setelah AS mengumumkan pengerahan kapal perang tambahan ke kawasan tersebut, saat situasi semakin memanas.

Berikut daftar negara-negara yang merilis imbauan perjalanan untuk Lebanon:

ADVERTISEMENT

Indonesia

KBRI Beirut merilis imbauan bagi para warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Lebanon sejak Kamis (1/8) pekan lalu. Dalam imbauannya, KBRI Beirut menyerukan agar seluruh WNI segera keluar dari wilayah Lebanon untuk sementara waktu.

"Dan (WNI) mempertimbangkan untuk keluar dari Lebanon untuk sementara waktu secara mandiri selama layanan penerbangan komersial masih tersedia," tulis tulis KBRI Beirut dalam keterangannya, Kamis (1/8).

"Kami juga mengimbau warga negara Indonesia yang memiliki rencana melakukan perjalanan ke Lebanon untuk menunda perjalanan hingga kondisi keamanan telah membaik," lanjut pernyataan KBRI Beirut tersebut.

Secara khusus, KBRI Beirut mengimbau seluruh WNI di wilayah Lebanon bagian selatan untuk berlindung di KBRI Beirut yang menjadi safe house, dengan wilayah itu telah ditetapkan sebagai "status Siaga I" sejak Oktober 2023.

Amerika Serikat

Departemen Luar Negeri AS merilis imbauan perjalanan untuk Lebanon sejak awal Agustus ini, saat ketegangan meningkat antara Hizbullah dan Israel.

"Jika Anda berada di Lebanon, bersiaplah untuk berlindung di tempat jika situasinya memburuk. Kedutaan Besar AS sangat menganjurkan warga AS yang sudah berada di Lebanon Selatan, dekat perbatasan dengan Suriah, dan/atau di permukiman pengungsi untuk meninggalkan negara itu," demikian pernyataan Deplu AS, seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (1/8).

Dalam imbauan terbaru pada Minggu (4/8), Kedutaan Besar AS di Beirut kembali mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon dengan 'tiket apa pun yang tersedia'.

Inggris

Pemerintah Inggris mengimbau warga negaranya untuk meninggalkan Lebanon dan tidak bepergian ke negara tersebut. Imbauan ini dirilis London saat para diplomat berupaya untuk mengendalikan eskalasi antara Israel dan Hizbullah.

"Kami menyarankan warga negara Inggris untuk meninggalkan Lebanon dan tidak bepergian ke negara tersebut. Ini adalah situasi yang bergerak cepat," tulis Menteri Luar Negeri David Lammy dalam postingan di X, dilansir kantor berita AFP, Selasa (30/7).


Australia

Pemerintah Australia mengeluarkan seruan bagi warga Australia di Lebanon agar meninggalkan negara itu sekarang juga, karena risiko konflik regional meningkat.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Penny Wong merilis pesan video pada Rabu (31/7) waktu setempat yang menyerukan warga Australia di Lebanon untuk keluar dari negara itu.

"Pesan saya kepada warga negara Australia dan residen di Lebanon adalah: sekarang saatnya untuk pergi. Jika Anda berada di Australia dan berpikir untuk bepergian ke Lebanon - jangan," kata Wong seperti dilansir ABC News, Kamis (1/8).

"Beberapa penerbangan komersial masih beroperasi. Jika Anda dapat pergi, Anda harus pergi," imbuhnya.

Simak halaman selanjutnya

Kanada

Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, mendesak warga negara Kanada yang ada di Lebanon untuk segera meninggalkan negara itu dan pulang ke negaranya.

"Jika Anda berada di Lebanon, pulanglah. Jika ketegangan meningkat, situasi di lapangan mungkin tidak memungkinkan kami membantu Anda, dan Anda tidak akan bisa pergi," cetusnya dalam pernyataan via media sosial X pada Rabu (31/7), seperti dilansir cbc.ca.

"Gangguan perjalanan tambahan mungkin terjadi, termasuk penutupan wilayah udara dan pembatalan serta pengalihan penerbangan," imbuhnya.

Pernyataan Kedutaan Besar Kanada di Beirut, pada Sabtu (3/8), juga mengimbau setiap warga negara Kanada untuk segera meninggalkan Lebanon. "Warga Kanada di Lebanon: Sekarang lah waktunya untuk pergi," demikian imbauan singkat Kedutaan Besar Kanada via media sosial X.

Polandia

Kementerian Luar Negeri Polandia merilis imbauan perjalanan yang isinya menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon, juga ke Israel dan Iran, saat ketegangan kawasan meningkat.

"Sehubungan dengan meningkatnya jumlah wisatawan Polandia yang mengunjungi Lebanon, Israel dan Iran, kami ingin mengulangi bahwa kami telah sejak lama menyarankan agar segala jenis perjalanan ke wilayah ini tidak dilakukan," demikian imbauan Kementerian Luar Negeri Polandia, seperti dilansir Reuters, Jumat (2/8)

"Situasi keamanan yang tidak stabil membuat kita percaya bahwa akan semakin sulit untuk meninggalkan ketiga negara tersebut," imbuh imbauan tersebut.

Prancis

Kementerian Luar Negeri Prancis mengimbau setiap warga negara Prancis yang ada di Lebanon untuk membuat pengaturan untuk "sesegera mungkin meninggalkan negara tersebut.

Dalam pernyataannya, seperti dilansir CNN dan AFP, Minggu (4/8/2024), Kementerian Luar Negeri Prancis "segera meminta" setiap warga negara Prancis untuk menghindari perjalanan ke Lebanon dan menyarankan mereka yang sudah ada di negara itu untuk meninggalkan Lebanon "sesegera mungkin".

"Dalam konteks keamanan yang sangat tidak stabil," imbuh Kementerian Luar Negeri Prancis dalam imbauannya.

Imbauan serupa juga dirilis untuk warga negara Prancis yang ada di Iran.

Simak halaman selanjutnya

Yordania

Otoritas Yordania juga merilis imbauan serupa bagi warga negaranya yang ada di wilayah Lebanon.

Kementerian Luar Negeri Yordania, dalam imbauannya seperti dilansir The Times of Israel, mendesak semua warga negaranya di Lebanon untuk sesegera mungkin meninggalkan negara tersebut.

Amman juga mengimbau warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon, dengan alasan "perkembangan yang terjadi di kawasan tersebut" dan kekhawatiran terhadap keselamatan warga negaranya.

Turki

Kementerian Luar Negeri Turki, dalam imbauannya pada Minggu (4/8) malam, menyerukan setiap warga negaranya di Lebanon untuk segera meninggalkan negara tersebut jika mereka tidak ingin tetap tinggal di sana, saat kemungkinan situasi keamanan di negara itu memburuk dengan cepat.

Ankara memperbarui imbauan perjalanan untuk Lebanon dan mendesak warganya untuk segera meninggalkan negara itu saat penerbangan komersial masih tersedia.

"Warga negara kami harus menghindari perjalanan ke Lebanon kecuali jika hal itu sangat penting; warga negara kami di Lebanon disarankan untuk berhati-hati, untuk tidak pergi ke Nabatiyeh, Lebanon Selatan, Bekaa dan Baalbek-Hermel kecuali diperlukan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Oncu Keceli, dalam pernyataan via media sosial X pada Minggu (4/8), seperti dilansir CNN dan AFP.

Arab Saudi

Kedutaan Besar Arab Saudi di Beirut merilis imbauan yang meminta setiap warga negara Saudi untuk segera meninggalkan wilayah Lebanon, tanpa adanya penundaan apapun.

Kedutaan Besar Saudi, dalam pernyataan via media sosial X pada Minggu (4/8), menyatakan pihaknya "mengikuti dengan cermat perkembangan di Lebanon selatan, dekat perbatasan dengan Israel, dan menegaskan kembali seruannya agar warga negara Saudi segera meninggalkan wilayah Lebanon".

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads