Tambah Lagi Negara Minta Warganya Keluar Lebanon Buntut Waswas Perang

Tambah Lagi Negara Minta Warganya Keluar Lebanon Buntut Waswas Perang

Haris Fadhil - detikNews
Senin, 05 Agu 2024 06:39 WIB
A man rides his moped past a billboard bearing portraits of slain leaders, Ismail Haniyeh of the Palestinian militant group Hamas, Iranian Quds Force chief Qasem Soleimani (C), and Hezbollah senior commander Fuad Shukr on the main road near the Beirut International Airport on August 3, 2024. (Photo by Ibrahim AMRO / AFP)
Foto: Seorang pemotor melintasi papan reklame yang memuat potret Ismail Haniyeh Qasem Soleimani dan Fuad Shukr di jalan utama dekat Bandara Internasional Beirut pada 3 Agustus 2024. (Foto oleh Ibrahim AMRO/AFP)

Hizbullah telah meluncurkan puluhan roket ke kota Beit Hillel di Israel utara pada Minggu sekitar pukul 00.25 waktu setempat. Rekaman yang diunggah di media sosial menunjukkan sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel mencegat roket tersebut.

Tidak ada laporan korban jiwa atas serangan itu. Kedutaan Besar AS mengatakan mereka yang memilih untuk tinggal di Lebanon harus 'mempersiapkan rencana darurat' dan bersiap untuk 'berlindung di tempat untuk jangka waktu yang lama'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa maskapai penerbangan telah menangguhkan dan membatalkan penerbangan serta banyak yang telah kehabisan tiket. Tetapi, 'pilihan transportasi komersial untuk meninggalkan Lebanon tetap tersedia'.

Pentagon mengatakan pihaknya mengerahkan kapal perang dan jet tempur tambahan ke wilayah tersebut untuk membantu mempertahankan Israel dari kemungkinan serangan oleh Iran dan proksinya.

ADVERTISEMENT

Inggris

Inggris menyatakan akan mengirim personel militer tambahan, staf konsuler, dan pejabat pasukan perbatasan untuk membantu evakuasi. Inggris juga mendesak warga negaranya meninggalkan Lebanon saat penerbangan komersial masih beroperasi.

Dua kapal militer Inggris sudah berada di wilayah tersebut dan Angkatan Udara Kerajaan telah menempatkan helikopter pengangkut dalam keadaan siaga. Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengatakan situasi regional 'dapat memburuk dengan cepat'.

Prancis

Prancis juga meminta warganya di Lebanon meninggalkan negara itu 'secepat mungkin'. Perintah itu disampaikan Prancis di tengah kekhawatiran meletusnya perang habis-habisan antara Israel dengan Hizbullah dan konflik regional yang lebih luas.

"Dalam konteks keamanan yang sangat tidak stabil, kami sekali lagi meminta perhatian warga negara Prancis, khususnya mereka yang sedang lewat, pada fakta bahwa penerbangan komersial langsung dan yang memiliki persinggahan di Prancis masih tersedia, dan kami mengundang mereka untuk membuat pengaturan sekarang untuk meninggalkan Lebanon sesegera mungkin," kata Kementerian Luar Negeri Prancis dalam pemberitahuan saran perjalanannya untuk Lebanon seperti dilansir AFP, Minggu (4/8/2024).

Prancis memperkirakan ada 23.000 warganya yang tinggal di Lebanon. Bulan lalu, sekitar 10.000 warga negara Prancis berkunjung ke negara itu.

Swedia juga mengumumkan penutupan kedutaan besarnya di Beirut dan meminta warga negaranya untuk meninggalkan negara itu. Selain itu, Kanada dan Yordania juga meminta warganya untuk keluar dari Lebanon.


(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads