Hubungan tambah panas
Turki mengutuk pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh. Kementerian Luar Negeri Turki juga mengkritik keras Presiden Israel Benyamin Netanyahu sehubungan dengan situasi di Palestina yang masih buruk kena invasi Zionis.
"Sekali lagi pemerintahan (Benjamin) Netanyahu telah menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki niat untuk mencapai perdamaian," cetus Kemlu Turki, dilansirAFP, Rabu (31/7)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika masyarakat internasional tidak mengambil tindakan untuk menghentikan Israel, kawasan kita akan menghadapi konflik yang jauh lebih besar," imbuh kementerian.
Kedutaan Besar Turki di Tel Aviv, Israel, mengibarkan bendera setengah tiang. Tentu saja ini problematik bagi Israel, negara yang disebut mendalangi pembunuhan Haniyeh meski sampai saat ini Israel tidak mengakui langsung.
Seperti dilansir The Times of Israel, Jumat (2/8/2024), bendera nasional Turki yang ada di kompleks kedutaan besar mereka di Tel Aviv dikibarkan setengah tiang pada Jumat (2/8) waktu setempat, menjelang pemakaman Haniyeh di Doha, Qatar.
![]() |
Atas langkah Kedubes Turki mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk berkabung untuk Haniyeh, Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz, memanggil Wakil Dubes Turki untuk Israel guna menyampaikan teguran kepada Ankara.
"Israel tidak akan menerima ekspresi partisipasi dalam berkabung untuk seorang pembunuh seperti Ismail Haniyeh," tegas Katz dalam pernyataannya.
"Jika perwakilan kedutaan ingin berkabung, biarkan mereka pergi ke Turki dan berkabung bersama dengan pemimpin mereka, Erdogan, yang merangkul organisasi teroris Hamas dan mendukung aksi pembunuhan mereka," sebutnya.
(dnu/dnu)