Kecaman Keras Rusia hingga China atas Pembunuhan Pemimpin Politik Hamas

Kecaman Keras Rusia hingga China atas Pembunuhan Pemimpin Politik Hamas

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 01 Agu 2024 07:00 WIB
Ismail Haniyeh, the Doha-based political bureau chief of the Palestinian group Hamas, speaks to the press after a meeting with the Iranian foreign minister in Tehran on March 26, 2024. (AFP)
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh (Foto: AFP)
Jakarta -

Pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas akibat serangan rudal di Teheran, Iran. Rusia hingga China mengutuk pembunuhan terhadap pimpinan Hamas itu.

Seperti dilansir AFP, Rabu (31/7/2024), kantor berita Iran, Fars News Agency, melaporkan bahwa Haniyeh yang sedang berada di Teheran usai menghadiri seremoni pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa (30/7). Dia tewas akibat "serangan rudal yang diluncurkan dari udara" di kediaman di Iran, pada Rabu (31/7).

"Haniyeh, yang datang ke Iran untuk menghadiri seremoni pelantikan presiden, sedang tinggal di salah satu kediaman khusus veteran perang di Teheran bagian utara, ketika dia menjadi martir oleh sebuah rudal yang diluncurkan dari udara," kata berita Fars dalam laporannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara-negara dunia pun bereaksi atas tewas Haniyeh. China, Palestina, Turki hingga Rusia memberikan kecaman.

Presiden Palestina Kutuk Pembunuhan Haniyeh

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk keras pembunuhan pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh. Abbas menyebut pembunuhan Haniyeh sebagai "tindakan pengecut".

ADVERTISEMENT

"Presiden Mahmoud Abbas dari Negara Palestina mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, menganggapnya sebagai tindakan pengecut dan eskalasi yang serius," demikian pernyataan kantor Presiden Palestina, seperti dilaporkan kantor berita Palestina, WAFA dan dilansir Al Arabiya, Rabu (31/7).

"Dia mendesak rakyat kami dan pasukan mereka untuk bersatu, tetap bersabar, dan berdiri teguh melawan pendudukan Israel," imbuh pernyataan tersebut.

Rusia: Pembunuhan Politik yang Tak Bisa Diterima

Pemerintah Rusia turut mengomentari kematian Ismail Haniyeh dalam serangan di Iran. Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Mikhail Bogdanov, menyebutnya sebagai "pembunuhan politik yang tidak bisa diterima".

Seperti dilansir Reuters, Rabu (31/7), Bogdanov juga memperingatkan bahwa kematian Haniyeh akan meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

"Ini adalah pembunuhan politik yang benar-benar tidak dapat diterima, dan ini akan memicu peningkatan ketegangan lebih lanjut," sebut Bogdanov dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita RIA.

Lebih lanjut, dia menyebut bahwa pembunuhan Haniyeh akan berdampak negatif pada perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Rusia diketahui menjalin hubungan dengan negara-negara Arab, Iran dan kelompok Hamas. Moskow sering menyampaikan kecaman atas rentetan tindak kekerasan di kawasan tersebut, dan menuduh Amerika Serikat (AS) mengabaikan perlunya negara Palestina yang merdeka.

Simak Video 'Hamas soal Ismail Haniyeh Tewas: Israel Harus Membayar Harganya!':

[Gambas:Video 20detik]

China Kutuk Pembunuhan Pimpinan Hamas

Pemerintah China ikut mengutuk pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh dalam sebuah serangan di Teheran, ibu kota Iran. Beijing mengingatkan bahwa hal itu dapat menyebabkan ketidakstabilan lebih lanjut di kawasan tersebut.

"Kami sangat prihatin dengan insiden tersebut dan dengan tegas menentang dan mengutuk pembunuhan tersebut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dilansir kantor berita AFP, Rabu (31/7).

"Kami sangat khawatir bahwa insiden ini dapat menyebabkan ketidakstabilan lebih lanjut dalam situasi regional," tambahnya.

"China selalu menganjurkan penyelesaian sengketa regional melalui negosiasi dan dialog," kata Lin.

"Gaza harus mencapai gencatan senjata yang komprehensif dan permanen sesegera mungkin untuk menghindari eskalasi konflik dan konfrontasi lebih lanjut," imbuh Lin.

Kemlu RI Kecam Pembunuhan Pemimpin Hamas

Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) mengutuk pembunuhan terhadap pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh. Kemlu RI menilai pembunuhan ini sebagai tindakan provokatif yang bisa meningkatkan potensi konflik di kawasan.

"Indonesia kecam pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas di Tehran, Iran pada 31 Juli 2024," tulis Kemlu RI lewat akun X resmi, dilihat detikcom, Rabu (31/7/2024).

Kemlu RI menyebut pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh sebagai tindakan provokatif. Langkah itu juga bisa meningkatkan konflik di kawasan tersebut.

"Tindakan tersebut merupakan tindakan provokatif yang dapat tingkatkan eskalasi konflik di kawasan," lanjut Kemlu RI.

Selain meningkatkan potensi konflik, Kemlu RI juga menilai kejadian itu juga akan merusak proses perdamaian yang tengah diupayakan berbagai pihak. "Merusak proses negosiasi yang terus diupayakan," imbuhnya.

Turki Ikut Mengutuk

Pemerintah Turki turut mengutuk pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh yang merupakan sekutu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

"Kami mengutuk pembunuhan pemimpin kantor politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam pembunuhan tercela di Teheran," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (31/7).

Kementerian menambahkan bahwa "serangan ini juga bertujuan untuk menyebarkan perang Gaza ke dimensi regional".

"Kami menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Palestina yang telah mengorbankan ratusan ribu martir seperti Haniyeh agar dapat hidup damai di tanah air mereka di bawah atap negara mereka sendiri," tambah kementerian Turki tersebut.

"Sekali lagi pemerintahan (Benjamin) Netanyahu telah menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki niat untuk mencapai perdamaian," cetus kementerian.

"Jika masyarakat internasional tidak mengambil tindakan untuk menghentikan Israel, kawasan kita akan menghadapi konflik yang jauh lebih besar," imbuh kementerian.

Simak Video 'Hamas soal Ismail Haniyeh Tewas: Israel Harus Membayar Harganya!':

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads