Warga Druze Hadiri Pemakaman Korban Tewas Serangan Roket di Golan

Warga Druze Hadiri Pemakaman Korban Tewas Serangan Roket di Golan

Yulida Medistiara - detikNews
Minggu, 28 Jul 2024 16:19 WIB
Druze elders and mourners surround the coffins of 10 of the 12 people killed in a rocket strike from Lebanon a day earlier, during a mass funeral in the Druze town of Majdal Shams in the Israel-annexed Golan Heights, on July 28, 2024. The Israeli military said the victims were struck by an Iranian-made rocket carrying a 50-kilogram warhead that was fired by Lebanese Hezbollah group at a soccer field in the Druze Arab town. Hezbollah has denied responsibility for the strike. (Photo by Jalaa MAREY / AFP)
Warga Druze Hadiri Pemakaman Korban Tewas Serangan Roket di Golan (Foto: AFP/JALAA MAREY)
Jakarta -

Ribuan pria dan wanita Druze memakai pakaian hitam menghadiri pemakaman beberapa dari 12 pemuda yang tewas dalam serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel.

Dilansir AFP, Minggu (28/7/2024), militer Israel mengatakan mereka diserang oleh roket buatan Iran yang membawa hulu ledak seberat 50 kilogram yang ditembakkan oleh kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran ke lapangan sepak bola di kota Majdal Shams yang dihuni warga Druze Arab.

Sementara Hizbullah membantah bertanggung jawab atas serangan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah setempat mengatakan korban tewas berusia antara 10 dan 16 tahun.

Druze mengikuti aliran Islam Syiah. Pada Minggu pagi, sejumlah wanita Druze berkumpul di sekitar peti jenazah yang ditutupi kain kafan putih menjelang pemakaman.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan laporan seorang koresponden AFP, beberapa wanita berpakaian abaya hitam menangis saat mereka meletakkan bunga di peti jenazah.

Banyak warga yang memegang bunga berwarna merah muda. Sementara ratusan pria berpakaian tradisional Druze, termasuk topi putih dengan hiasan merah, datang untuk upacara tersebut.

"Setiap malam, setiap hari, setiap menit kami khawatir. Sudah seperti ini selama 10 bulan," ujar Laith, seorang perawat berusia 42 tahun yang hanya menyebutkan nama depannya, mengatakan kepada AFP.

"Semua orang yang Anda lihat di sini selalu khawatir," katanya.

"Kami sangat sedih. Kami kehilangan anak-anak, anak-anak yang bermain sepak bola."

Di bawah terik matahari, para pemimpin agama memimpin ratusan orang dalam sebuah pertemuan doa di gedung pemerintah daerah setempat. Sementara itu lalu lintas di seluruh kota macet.

Toko-toko tutup, dan pos-pos pemeriksaan didirikan di pintu masuk setiap desa di Golan.

Militer Israel menyebut serangan roket hari Sabtu itu sebagai "serangan paling mematikan terhadap warga sipil Israel" sejak serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang memicu perang di Gaza.

Di Majdal Shams, banyak penduduk yang belum menerima kewarganegaraan Israel sejak Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada tahun 1967.

Serangan pada 7 Oktober itu mengakibatkan tewasnya 1.197 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Balasan militer Israel di Gaza telah menewaskan 39.324 orang, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas, yang tidak memberikan rincian tentang kematian warga sipil dan militan.

Lihat Video: Ketegangan di Olimpiade 2024: Pria Berbendera Palestina Vs Pendukung Israel

[Gambas:Video 20detik]




(yld/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads