Israel memperingatkan otoritas Prancis soal potensi ancaman dari kelompok-kelompok yang didukung Iran terhadap para atlet dan wisatawan Israel selama Olimpiade Paris berlangsung. Tel Aviv mengingatkan soal plot serangan yang didukung Teheran terhadap para atlet dan wisatawan dari negaranya.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (26/7/2024), gempuran tanpa henti militer Israel terhadap Jalur Gaza untuk membalas serangan mengejutkan Hamas pada Oktober tahun lalu, telah mengobarkan ketegangan di kawasan Timur Tengah dan memicu kekhawatiran keamanan selama Olimpiade Paris 2024.
"Ada orang-orang yang berusaha merusak perayaan peristiwa yang menggembirakan ini," sebut Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz, dalam suratnya kepada Menlu Prancis Stephane Sejourne, yang salinannya dirilis ke media.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami saat ini memiliki penilaian terhadap potensi ancaman dari afiliasi teror Iran dan organisasi teroris lainnya, yang bertujuan untuk melancarkan serangan teror terhadap anggota delegasi Israel dan wisatawan Israel selama Olimpiade," ungkap Katz.
Katz tidak menjelaskan lebih lanjut soal informasi intelijen atau ancaman spesifik yang dimaksudnya.
Prancis telah mengerahkan operasi keamanan besar-besaran untuk memastikan Olimpiade 2024 berlangsung aman. Sekitar 18.000 tentara Prancis dikerahkan untuk membantu pengamanan selain pengerahan puluhan ribu polisi reguler.
Seluruh 88 atlet Israel yang mengikuti Olimpiade Paris, yang pembukaannya digelar pada Jumat (26/7) malam, akan mendapatkan pengamanan polisi Prancis selama 24 jam di dalam area desa Olimpiade dan setiap kali mereka meninggalkan kompleks
Kedutaan Besar Israel di Paris, dalam pernyataan terpisah, menyebut para atlet Israel telah menerima ancaman via media sosial dan detail ancaman itu dipublikasikan secara online dalam kampanye yang menyalahkan Iran.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Direktorat Siber Nasional Israel, yang dikutip oleh Kedutaan Besar Israel, menyebut para "peretas" membuka akun sosial media untuk mempublikasikan "informasi pribadi" tentang anggota delegasi dan "mengirimkan pesan-pesan ancaman kepada mereka".
Dalam tanggapannya, misi diplomatik Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membantah tuduhan yang dilontarkan Israel tersebut.
"Aksi teroris tidak memiliki tempat dalam prinsip kelompok perlawanan; kebohongan dan penipuan tidak bisa mengubah peran penggugat dan tertuduh," sebut misi diplomatik Iran untuk PBB.
Kementerian Luar Negeri Prancis belum memberikan komentar resminya.