Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, pada Kamis (25/7). Dalam pertemuan itu, Biden meminta Netanyahu untuk segera menuntaskan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza.
Seperti AFP dan CNN, Jumat (26/7/2024), pertemuan kedua pemimpin ini digelar setelah Netanyahu menyampaikan pidato penting di hadapan Kongres AS di Gedung Capitol pada Rabu (24/7), di mana dia menegaskan perang di Jalur Gaza akan berlanjut hingga Hamas dihancurkan.
Dalam sambutan singkat di hadapan wartawan Gedung Putih sebelum pertemuan digelar pada Kamis (25/7) sore waktu setempat, Netanyahu menyinggung soal bagaimana dirinya dan Biden telah saling mengenal selama empat dekade. Dia berterima kasih atas dukungan Biden untuk Israel selama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari Zionis Yahudi yang bangga hingga Zionis Irlandia-Amerika, saya ingin mengucapkan terima kasih atas 50 tahun pengabdian publik dan 50 tahun dukungan untuk Negara Israel," ucap Netanyahu kepada Biden.
Biden mengenang pertemuannya dengan para pemimpin Israel sebelumnya dan melontarkan lelucon soal usianya. "Sejauh itulah masa lalunya. Saat itu saya baru berusia 12 tahun," kelakar sang Presiden AS tersebut.
Baik Biden maupun Netanyahu tidak menanggapi pertanyaan yang diteriakkan oleh wartawan. Keduanya kemudian melanjutkan pertemuan secara tertutup.
Gedung Putih mengungkapkan topik yang dibahas oleh Biden dan Netanyahu dalam pertemuan tersebut. Menurut pernyataan yang dirilis Gedung Putih, Biden menekankan kepada Netanyahu soal perlunya menuntaskan kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera sesegera mungkin.
"Presiden Biden menyatakan perlunya menutup kesenjangan yang masih ada, menyelesaikan kesepakatan sesegera mungkin, memulangkan para sandera, dan mencapai akhir perang di Gaza," sebut Gedung Putih dalam pernyataannya.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
"Presiden juga membahas soal krisis kemanusiaan di Gaza, perlunya menghilangkan segala hambatan terhadap aliran bantuan dan memulihkan layanan dasar bagi mereka yang membutuhkan, dan pentingnya melindungi kehidupan warga sipil selama operasi militer," imbuh pernyataan Gedung Putih tersebut.
Disebutkan juga oleh Gedung Putih dalam pernyataannya bahwa Biden menegaskan kembali dukungan teguh kuat AS terhadap keamanan Israel dari semua ancaman dari Iran dan proksinya, termasuk Hamas, Hizbullah, dan Houthi.
Biden juga berpartisipasi dalam pertemuan yang digelar antara Netanyahu dengan keluarga para sandera asal Amerika yang ditahan di Jalur Gaza. Pertemuan terpisah ini dinilai bertujuan memberikan tekanan besar kepada Netanyahu agar segera menuntaskan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.
"Dalam situasi ini, dia akan benar-benar bertanggung jawab atas komitmennya dalam mengupayakan gencatan senjata dan kesepakatan sandera," tutur seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya.
Keluarga para sandera Amerika menyampaikan rasa frustrasinya dalam beberapa bulan terakhir mengenai kurangnya interaksi dari Netanyahu dan kantor PM Israel, yang kontras dengan komunikasi rutin dari para pejabat senior pemerintah Biden sejak perang dimulai.