Kamala Harris Melibas Trump di Survei Terbaru Pilpres AS

Kamala Harris Melibas Trump di Survei Terbaru Pilpres AS

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 24 Jul 2024 20:07 WIB
Donald Trump vs Kamala Harris
Donald Trump dan Kamala Harris. Foto: Decrypt
Washington DC -

Elektabilitas Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mulai menyalip mantan Presiden Donald Trump dalam survei terbaru Pilpres AS. Nama Kamala Harris digadang-gadang sebagai kandidat calon presiden dari Partai Demokrat menggantikan Joe Biden yang mengundurkan diri.

Dilansir Reuters dan AFP, Rabu (24/7/2024), jajak pendapat atau survei terbaru itu dilakukan setelah Presiden Joe Biden mengumumkan mundur dari pencapresan pada Minggu (21/7) kemarin dan menyatakan dukungan kepada Harris untuk menggantikan dirinya sebagai capres Partai Demokrat.

Menurut jajak pendapat terbaru yang digelar Reuters/Ipsos pada Senin (22/7) dan Selasa (23/7) waktu setempat, Harris unggul dua poin atas Trump dalam jajak pendapat nasional, dengan perolehan 44 persen suara pemilih terdaftar AS mendukung Harris berbanding 42 persen suara mendukung Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jajak pendapat itu memiliki margin of error sebesar tiga persen.

Survei terbaru itu digelar setelah Trump secara resmi menerima pencapresan Partai Republik pada Kamis (18/7) lalu dan setelah Biden mengundurkan diri dari Pilpres AS lalu mendukung Harris. Diketahui bahwa jajak pendapat yang digelar sebelum Biden mundur menunjukkan Presiden AS itu kalah dua poin dari Trump.

ADVERTISEMENT

Hasil jajak pendapat terbaru itu menunjukkan pergeseran dari polling yang digelar seminggu sebelumnya, ketika Harris dan Trump sama kuat memperoleh 44 persen suara untuk survei yang digelar pada 15-16 Juli lalu.

Dalam jajak pendapat jauh sebelum itu, pada 1-2 Juli lalu, Trump mengungguli Harris dengan selisih satu poin.

Sementara itu, dalam beberapa jajak pendapat terbaru lainnya yang juga dirilis pada Selasa (23/7) waktu setempat, Harris tertinggal tipis dari Trump.

Salah satunya menurut jajak pendapat PBS News/NPR/Marist yang digelar pada Senin (22/7) waktu setempat, yang menunjukkan Trump unggul tipis atas Harris dengan 46 persen suara melawan 45 persen suara dari para pemilih terdaftar di AS.

Jika kandidat dari pihak ketiga atau kandidat independen diikutsertakan dalam Pilpres AS, maka Trump dan Harris memiliki perolehan suara yang sama kuat sebesar 42 persen, sedangkan kandidat ketiga tertinggal jauh.

Meskipun jajak pendapat berskala nasional memberikan sinyal penting mengenai dukungan pemilih AS terhadap para capres, beberapa negara bagian yang kompetitif biasanya memberikan keseimbangan pada Electoral College AS, yang pada akhirnya menentukan siapa pemenang pilpres.

Sebuah lembaga survei yang mewakili tim kampanye Trump meremehkan hasil jajak pendapat terbaru yang menunjukkan peningkatan dukungan terhadap Harris. Mereka beralasan bahwa popularitas Harris mungkin akan meningkat untuk sementara waktu karena liputan media yang luas soal pencalonan dirinya.

"Lonjakan itu kemungkinan akan mulai terlihat dalam beberapa hari ke depan dan akan berlangsung selama beberapa waktu," sebut pakar jajak pendapat Tony Fabrizio dalam memo yang diedarkan kepada wartawan oleh tim kampanye Trump.

Kendati demikian, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos, 56 persen pemilih terdaftar AS setuju dengan pernyataan bahwa Harris "tajam secara mental dan mampu menghadapi tantangan", dibandingkan dengan hanya 49 persen pemilih yang menyatakan hal yang sama untuk Trump.

Simak video 'Kampanye Perdana, Kamala Harris Langsung Serang Donald Trump':

[Gambas:Video 20detik]

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.

Apakah Harris kandidat satu-satunya Partai Demokrat?

Presiden AS Joe Biden mendukung Harris menggantikannya dalam kontestasi Pilpres AS mendatang. Namun, Harris bukanlah satu-satunya alternatif yang dimiliki Partai Demokrat dan diusulkan untuk menggantikan Biden.

Dilansir BBC, Selasa (23/7/2024). daftar calon pengganti Biden membentang dari kader gubernur populer, seperti Gretchen Whitmer dari Michigan, Gavin Newsom dari California, Josh Shapiro dari Pennsylvania, dan JB Pritzker dari Illinois, hingga Menteri Transportasi Pete Buttigieg dan anggota Kongres California Ro Khanna.

Harris dan stafnya menolak terlibat dalam spekulasi publik. Namun timnya sangat menyadari percakapan di balik layar yang terjadi ketika beberapa anggota partai bersatu di belakangnya.

Sebuah memo yang beredar secara online, yang katanya ditulis oleh pihak Demokrat, berisi argumen rinci untuk mempromosikan Harris meskipun ia mempunyai "kelemahan politik yang nyata".

Mencoba untuk memilih orang lain selain Harris hanya akan membuat kampanye menjadi kacau dan terjadinya "pertengkaran di Demokrat" yang menjadi sorotan media selama berbulan-bulan, demikian pendapat mereka.

Gagasan bahwa Partai Demokrat tidak lagi mencalonkan Harris dan memilih kandidat lain akan mengejutkan banyak pihak dari sayap kiri partai dan kaukus kulit hitam yang kuat.

Ketidakpopulerannya sebagai wakil presiden menimbulkan kekhawatiran bagi Partai Demokrat yang mempertanyakan i apakah Harris benar-benar bisa mengalahkan Donald Trump.

Dalam situasi seperti ini, "partai ini tidak boleh mengabaikan Harris", kata Clyburn, salah satu anggota parlemen kulit hitam paling terkemuka di Kongres, kepada MSNBC pada awal bulan ini.

Partai Republik juga telah mengakui bahwa Harris akan menjadi kandidat terdepan untuk menggantikan Biden.

Senator Lindsey Graham dari Carolina Selatan memperingatkan pada Minggu (07/07) bahwa Partai Republik harus siap menghadapi "perlombaan yang sangat berbeda" jika Harris yang ia gambarkan sebagai kandidat yang "kuat" menjadi calon presiden.

Graham menekankan citra progresif Harris di California, menunjukkan bahwa ia lebih dekat dalam hal kebijakan dengan sosok sayap kiri Bernie Sanders daripada Joe Biden, yang tampaknya merupakan gambaran sekilas dari garis serangan Partai Republik jika ia menjadi kandidat.

Simak Video 'Kampanye Perdana, Kamala Harris Langsung Serang Donald Trump':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(taa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads