Gak Main-Main! Irak Ingin Pasukan AS Sudah Angkat Kaki Tahun Depan

Gak Main-Main! Irak Ingin Pasukan AS Sudah Angkat Kaki Tahun Depan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 24 Jul 2024 12:21 WIB
U.S. soldiers participate in a joint military drill between South Korea and the United States in Paju, South Korea, Thursday, March 16, 2023. North Korea test-launched an intercontinental ballistic missile Thursday just hours before the leaders of South Korea and Japan were to meet at a Tokyo summit expected to be overshadowed by North Korean nuclear threats. The Norths first ICBM test in a month and third weapons tests this week also comes as South Korean and U.S. troops continue joint military exercises that Pyongyang considers a rehearsal to invade. (AP Photo/Lee Jin-man)
Ilustrasi Pasukan Amerika Serikat (Foto: AP/Lee Jin-man)
Jakarta -

Pemerintah Irak ingin pasukan Amerika Serikat (AS) telah keluar dari negaranya pada tahun depan. Menurut sumber-sumber yang mengetahui pembicaraan hal ini, pemerintah Irak telah meminta penarikan dimulai paling cepat tahun ini.

Dilansir Al Arabiya dan Reuters, Rabu (24/7/2024), pembicaraan sedang diadakan di Washington, AS minggu ini mengenai peran masa depan militer Amerika, yang saat ini berada di Irak atas undangan Baghdad.

Awal bulan ini, pejabat tinggi Pentagon untuk kebijakan Timur Tengah dan duta besar AS untuk Baghdad bertemu dengan perdana menteri Irak untuk menindaklanjuti pembicaraan penarikan pasukan AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reuters sebelumnya melaporkan, mengutip sumber-sumber Irak, bahwa Irak menginginkan pasukan dari koalisi militer pimpinan AS mulai menarik diri pada bulan September mendatang dan secara resmi mengakhiri kerja koalisi pada bulan September 2025.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mathew Miller mengatakan pada konferensi pers, bahwa kedua belah pihak bertemu di Washington minggu ini untuk menentukan bagaimana melakukan transisi misi koalisi pimpinan AS berdasarkan ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok ISIS.

ADVERTISEMENT

Pasukan koalisi pimpinan AS menginvasi Irak pada tahun 2003, menggulingkan presiden Irak saat itu, Saddam Hussein dan kemudian mundur pada tahun 2011. Pasukan AS kemudian kembali ke Irak pada tahun 2014 untuk melawan ISIS sebagai pemimpin pasukan koalisi.

AS saat ini memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak sebagai pemimpin koalisi internasional yang dibentuk pada tahun 2014 untuk mengusir ISIS yang merajalela di Irak dan Suriah.

Ribuan pasukan AS tersebut ditempatkan di tiga pangkalan utama, yang berada di ibu kota Irak, Baghdad, serta di provinsi Anbar, Irak barat dan di wilayah Kurdistan, Irak utara.

Tidak jelas berapa banyak tentara AS yang akan pergi dari Irak berdasarkan kesepakatan tersebut. Sumber-sumber di Irak mengatakan mereka memperkirakan sebagian besar tentara AS pada akhirnya akan pergi.

Namun, para pejabat AS mengatakan banyak dari mereka mungkin tetap berada di bawah misi penasihat dan bantuan yang baru dinegosiasikan.

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads