Tim pemadam kebakaran pada pada hari Senin (22/7) waktu setempat masih berjuang untuk memadamkan kobaran api besar di pelabuhan Hodeida, Yaman, beberapa hari setelah serangan mematikan Israel menghantam tangki minyak dan pembangkit listrik di pelabuhan yang dikelola kelompok militan Houthi itu.
Api besar dan asap hitam terlihat membubung ke langit selama tiga hari berturut-turut setelah serangan pada hari Sabtu, kata seorang koresponden AFP di Hodeida.
Dilansir Al Arabiya dan AFP, Selasa (23/7/2024), tim pemadam kebakaran tampaknya hanya mengalami sedikit kemajuan, dan kobaran api tampaknya meluas di beberapa bagian pelabuhan, kata koresponden AFP tersebut, di tengah kekhawatiran bahwa api dapat mencapai fasilitas penyimpanan makanan.
Citra satelit resolusi tinggi yang diambil oleh Maxar Technologies menunjukkan api melahap tempat penyimpanan bahan bakar di pelabuhan Hodeida.
Depot bahan bakar tersebut dijalankan oleh Perusahaan Perminyakan Yaman, yang pada Minggu malam mengatakan bahwa enam orang yang tewas dalam serangan Israel adalah karyawannya.
Kelompok militan Houthi mengatakan lebih dari 80 orang lainnya terluka dalam serangan itu, banyak dari mereka menderita luka bakar parah.
Serangan pada hari Sabtu ini adalah yang pertama dilakukan Israel di negara termiskin di Semenanjung Arab tersebut. Serangan ini terjadi sebagai respons atas serangan drone Houthi yang menembus pertahanan udara Israel, menewaskan satu orang di Tel Aviv sehari sebelumnya.
Lihat Video: Netanyahu: Israel Tetap Jadi Sekutu AS Siapa pun Presidennya
(ita/ita)