Bantahan juga disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, yang dalam pernyataan terpisah menegaskan tekad Teheran untuk mengadili Trump secara hukum atas kematian Soleimani.
Kanani dalam pernyataannya mengatakan bahwa Iran "dengan tegas menolak tuduhan keterlibatan dalam serangan bersenjata baru-baru ini terhadap Trump". Dia juga membantah klaim yang menuduh Teheran menyembunyikan niat untuk melakukan tindakan semacam itu terhadap sang mantan Presiden AS tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kanani, Iran menganggap klaim semacam itu sebagai "produk dari tujuan dan niat politik yang jahat".
Lebih lanjut, Kanani menegaskan bahwa Teheran tetap "bertekad untuk menuntut Trump atas peran langsungnya dalam pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani".
Mending Soleimani yang menjabat sebagai komandan Pasukan Quds pada Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), bertugas memimpin dan mengawasi operasi militer Iran di luar negeri. Pada 3 Januari 2020, Soleimani bersama seorang komandan milisi Irak dan beberapa pengawal tewas akibat serangan drone AS di dekat Bandara Internasional Baghdad, yang diperintahkan oleh Trump.
(nvc/ita)