Menegangkan, Napi AS Batal Disuntik Mati di Menit-menit Terakhir!

Menegangkan, Napi AS Batal Disuntik Mati di Menit-menit Terakhir!

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 17 Jul 2024 10:29 WIB
The doctor prepares the syringe with the cure for vaccination.
Ilustrasi (dok. Getty Images/iStockphoto)
Texas -

Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) mengabulkan permohonan penangguhan untuk eksekusi mati seorang terpidana pembunuhan di negara bagian Texas pada Selasa (16/7) waktu setempat, Penangguhan eksekusi mati dilakukan hanya beberapa saat sebelum napi itu disuntik mati.

Seperti dilansir AFP, Rabu (17/7/2024), Ruben Gutierrez (47) dijatuhi hukuman mati atas keterlibatan dalam pembunuhan Escolastica Harrisan, seorang manajer lansia pada sebuah taman rumah mobil (mobile home park) di kota Brownsville, yang berbatasan dengan Meksiko. Pembunuhan itu terjadi tahun 1998 silam.

Gutierrez dan dua pria lainnya dituduh berencana merampok Harrison, yang pada saat itu menyimpan uang sekitar US$ 600.000 di rumahnya karena tidak percaya dengan bank. Dokumen pengadilan juga menyebut ketiga pria itu memukuli dan menikam Harrison hingga tewas setelah merampoknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari dua orang terdakwa lainnya selain Gutierrez, salah satunya mengaku bersalah dan sedang menjalani masa hukuman penjara seumur hidup. Sedangkan satu terdakwa lainnya masih buron hingga kini.

Gutierrez bersikeras menyatakan dirinya tidak bersalah, dan selama lebih dari 10 tahun ini telah menuntut agar sampel DNA yang dikumpulkan dari tempat kejadian perkara (TKP) dianalisis ulang.

ADVERTISEMENT

Dia menegaskan bahwa pada saat itu, dirinya tidak memasuki rumah mobil, dan mengaku tidak menyadari dua orang lainnya bermaksud membunuh Harrison.

Pengacara Gutierrez berargumen bahwa tidak ada bukti fisik yang menunjukkan kehadiran Gutierrez di TKP pada saat itu. Ditegaskan juga oleh pengacaranya bahwa Gutierrez hanya mengaku karena polisi pada saat itu mengancam akan menangkap istrinya dan memasukkan anak-anaknya ke panti asuhan.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak juga Video: Gedung Putih Perketat Pengamanan Capres Setelah Penembakan Trump

[Gambas:Video 20detik]




Setelah banding terakhirnya ditolak oleh pengadilan yang lebih rendah, Gutierrez mengajukan banding ke Mahkamah Agung AS, yang memutuskan pada Selasa (16/7) waktu setempat untuk menangguhkan eksekusi mati sementara pertimbangan dilakukan soal apakah Mahkamah Agung akan menangani kasus tersebut.

Perintah Mahkamah Agung AS menyatakan jika pada akhirnya memutuskan untuk tidak mengadili kasus Gutierrez tersebut, maka penundaan eksekusi mati akan "berhenti secara otomatis".

Ini bukan pertama kalinya Mahkamah Agung AS memberikan penangguhan hukuman pada menit-menit akhir terhadap Gutierrez. Pada tahun 2020 lalu, pengadilan menangguhkan eksekusi mati terhadap Gutierrez setelah otoritas Texas menolak permintaannya untuk menghadirkan seorang pendeta di ruang eksekusi mati.

"Kami berharap sekarang pengadilan mengambil tindakan untuk menghentikan eksekusi ini, kami pada akhirnya dapat menyelesaikan tes DNA untuk membuktikan bahwa Tuan Gutierrez tidak boleh dieksekusi sekarang atau di masa depan," ucap pengacara Gutierrez, Shawn Nolan, dalam pernyataannya.

Negara bagian Texas sepanjang tahun ini telah mengeksekusi mati dua narapidana, sementara 10 narapidana dijatuhi hukuman mati secara nasional. Total 24 eksekusi mati telah dilaksanakan di AS sepanjang tahun 2023 lalu, dengan semuanya menggunakan metode suntikan mematikan.

Sementara itu, hukuman mati telah dihapuskan di sebanyak 23 negara bagian AS, sedangkan enam negara bagian lainnya -- Arizona, California, Ohio, Oregon, Pennsylvania dan Tennessee -- menerapkan moratorium.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads