Presiden Baru Iran Ingin Perbaiki Hubungan dengan Eropa

Presiden Baru Iran Ingin Perbaiki Hubungan dengan Eropa

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 13 Jul 2024 16:06 WIB
Irans President-elect Masoud Pezeshkian gestures during a gathering with his supporters at the shrine of Irans late leader Ayatollah Ruhollah Khomeini, in south of Tehran, Iran July 6, 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY
Presiden Iran Masoud Pezeshkian (Foto: Majid Asgaripour/WANA via Reuters)
Jakarta -

Presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian berharap dapat memperbaiki hubungan dengan negara-negara Eropa, meskipun dia menuduh mereka mengingkari komitmen untuk mengurangi dampak sanksi-sanksi Amerika Serikat.

Pezeshkian pada 6 Juli lalu memenangkan pemilihan presiden putaran kedua melawan Saeed Jalili yang ultrakonservatif.

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (13/7/2024), pria berusia 69 tahun itu menyerukan "hubungan konstruktif" dengan negara-negara Barat untuk "mengeluarkan Iran dari isolasi". Dia mendukung menghidupkan kembali perjanjian nuklir tahun 2015 antara Iran dan negara-negara besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Washington secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut pada tahun 2018, menerapkan kembali sanksi-sanksi dan menyebabkan Iran secara bertahap mengurangi komitmen terhadap perjanjian tersebut. Kesepakatan itu bertujuan untuk mengekang aktivitas nuklir, yang menurut Teheran bertujuan damai.

Menulis pada Jumat malam di surat kabar Tehran Times berbahasa Inggris, Pezeshkian mengatakan bahwa setelah AS menarik diri dari perjanjian tahun 2015, negara-negara Eropa berkomitmen untuk mencoba menyelamatkan perjanjian tersebut dan mengurangi dampak sanksi AS.

ADVERTISEMENT

"Negara-negara Eropa telah mengingkari seluruh komitmen ini," tulis Pezeshkian.

"Meskipun ada kesalahan langkah ini, saya berharap dapat terlibat dalam dialog konstruktif dengan negara-negara Eropa untuk mengatur hubungan kita pada jalur yang benar, berdasarkan prinsip saling menghormati dan pijakan yang setara," tulisnya.

Sebelumnya, juru bicara Uni Eropa Nabila Massrali mengucapkan selamat kepada Pezeshkian atas kemenangannya dalam pemilihan presiden. Dia menambahkan bahwa blok beranggotakan 27 negara itu "siap untuk terlibat dengan pemerintahan baru sejalan dengan kebijakan keterlibatan kritis Uni Eropa".

Pezeshkian adalah seorang ahli bedah jantung, yang satu-satunya pengalaman pemerintahan sebelumnya adalah sebagai menteri kesehatan sekitar dua dekade lalu.

Pezeshkian dianggap sebagai "reformis" di Iran, dan merupakan satu-satunya kandidat dari kubu tersebut yang diizinkan untuk mencalonkan diri dalam pemilu.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mempunyai keputusan akhir mengenai semua masalah kebijakan utama di negara republik Islam tersebut.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads