Pasokan Bom 2 Kuintal dari AS ke Israel Picu Kehancuran

Pasokan Bom 2 Kuintal dari AS ke Israel Picu Kehancuran

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 12 Jul 2024 06:00 WIB
Israeli military jeeps manoeuvre near the Israel-Gaza border, amid the Israel-Hamas conflict, in Israel, June 24, 2024. (Reuters)
Foto: Ilustrasi -- Kendaraan militer Israel melaju di dekat perbatasan Gaza (Reuters)
Jakarta -

Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Joe Biden akan melanjutkan pengiriman pasokan bom seberat 500 pon atau setara 226 kilogram ke Israel, yang telah memicu kehancuran dan banyak kematian dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza. Meski begitu, Washington masih akan menangguhkan pengiriman pasokan bom seberat 2.000 pon atau setara 907 kilogram untuk Tel Aviv, karena kekhawatiran bom-bom itu akan digunakan dalam serangan di area-area padat penduduk di Jalur Gaza.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (11/7/2024), otoritas AS pada Mei lalu menghentikan sementara pengiriman bom 2.000 pon dan 500 pon karena kekhawatiran atas dampak yang mungkin terjadi di Jalur Gaza saat perang berkecamuk sejak Oktober tahun lalu.

Kekhawatiran khusus pemerintah AS adalah penggunaan bom berukuran besar di Rafah, yang selama ini menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi dari perang di Jalur Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah memperjelas bahwa kekhawatiran kami adalah pada penggunaan akhir bom seberat 2.000 pon tersebut, khususnya untuk operasi Israel di Rafah yang telah mereka umumkan akan selesai," ucap seorang sumber pejabat AS yang enggan disebut namanya, seperti dikutip Reuters dalam laporannya.

Satu bom seberat 2.000 pon disebut bisa menembus beton dan logam tebal, sehingga menciptakan radius ledakan yang luas.

ADVERTISEMENT

Dituturkan oleh sumber pejabat AS tersebut bahwa bom-bom seberat 500 pon itu ditempatkan dalam pengiriman yang sama dengan bom lebih besar yang pengirimannya masih ditangguhkan, sehingga ikut tertahan.

"Kekhawatiran utama kami adalah potensi penggunaan bom seberat 2.000 pon di Rafah dan wilayah lainnya di Gaza ... Karena kekhawatiran kami bukan tentang bom seberat 500 pon, hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari proses yang biasa," jelas sumber pejabat AS tersebut.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Saat AS Sebut Masih Ada Kesenjangan Antara Israel-Hamas soal Gencatan Senjata':

[Gambas:Video 20detik]



Menurut seorang sumber lainnya yang memahami masalah tersebut, AS telah memberitahu Israel bahwa mereka melanjutkan pengiriman pasokan bom seberat 500 pon, namun masih menangguhkan pasokan bom yang lebih besar.

Pada Juni lalu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengklaim Washington menahan pasokan persenjataan, dan memohon kepada para pejabat AS untuk memperbaiki situasi tersebut. Para penasihat Biden menyatakan kekecewaan dan kebingungan atas pernyataan Netanyahu pada saat itu.

Sementara Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant, dalam kunjungannya ke Washington beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa ada kemajuan signifikan dalam masalah pasokan amunisi AS ke Israel, dan menambahkan "hambatan telah dihilangkan dan kemacetan telah diatasi".

Meskipun ada jeda pada satu pengiriman, Israel terus menerima aliran pasokan persenjataan AS.

Reuters melaporkan bulan lalu bahwa sejak dimulainya perang Gaza pada Oktober tahun lalu hingga akhir Juni, Washington telah mengirimkan setidaknya 14.000 bom MK-84 seberat 2.000 pon, 6.500 bom seberat 500 pon, 3.000 rudal Hellfire jenis udara-ke-darat yang berpemandu-presisi, 1.000 bom penghancur bunker, 2.600 bom berdiameter kecil yang dijatuhkan dari udara, dan amunisi-amunisi lainnya.

Pengawasan internasional terhadap operasi militer Israel di Jalur Gaza semakin intensif, dengan lebih dari 38.000 warga Palestina dilaporkan tewas akibat rentetan serangan militer Tel Aviv selama sembilan bulan terakhir. Gempuran militer Israel telah memicu kehancuran besar di daerah kantong Palestina itu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads