PM Baru Inggris Soal Pengakuan Atas Palestina: Tak Bisa Disangkal!

PM Baru Inggris Soal Pengakuan Atas Palestina: Tak Bisa Disangkal!

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 09 Jul 2024 18:08 WIB
Britains incoming Prime Minister Keir Starmer and leader of the Labour Party, stands at the podium as he addresses the nation following his general election victory, outside 10 Downing Street in London on July 5, 2024, a day after Britain held a general election. Starmer became Britains new prime minister, as his centre-left opposition Labour party swept to a landslide general election victory, ending 14 years of right-wing Conservative rule. (Photo by Oli SCARFF / AFP)
PM Inggris Keir Starmer (dok. AFP/OLI SCARFF)

Menurut kantor berita Palestina, WAFA News Agency, Abbas menekankan pentingnya Inggris mengakui negara Palestina secara resmi saat berbicara via telepon dengan Starmer.

Palestina telah diakui sebagai negara yang berdaulat oleh lebih dari 140 negara, dengan Irlandia, Spanyol dan Norwefia menjadi negara-negara Eropa terbaru yang memberikan pengakuan resmi pada akhir Mei lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Starmer Serukan Gencatan Senjata Gaza Saat Telepon Netanyahu

Selain berbicara dengan Abbas, Starmer juga melakukan percakapan telepon dengan Netanyahu pada Minggu (7/7) waktu setempat. Dengan Netanyahu, Starmer disebut membahas soal pentingnya gencatan senjata segera untuk perang yang berkecamuk di Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

Dia juga menyerukan pembebasan para sandera dan peningkatan aliran bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Jalur Gaza.

"Perdana Menteri mengemukakan kebutuhan jelas dan mendesak untuk gencatan senjata, pemulangan para sandera, dan peningkatan segera untuk jumlah bantuan kemanusiaan yang menjangkau warga sipil," demikian disampaikan kantor PM Inggris dalam pernyataannya.

"Dia (Starmer-red) menambahkan bahwa penting juga untuk memastikan adanya kondisi jangka panjang untuk solusi dua negara, termasuk memastikan Otoritas Palestina memiliki sarana keuangan untuk beroperasi secara efektif," imbuh pernyataan tersebut.

Dalam percakapan telepon dengan Netanyahu, Starmer juga menegaskan komitmen negaranya untuk "melanjutkan kerja sama penting Inggris dan Israel untuk mencegah ancaman jahat". Dia juga menyatakan harapannya untuk memperdalam hubungan erat antara London dan Tel Aviv.

Kantor PM Israel tidak merilis pernyataan apa pun soal percakapan telepon dengan Starmer tersebut.

Perang yang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Gaza, telah menewaskan lebih dari 38.000 orang. Lebih dari 87.000 orang lainnya mengalami luka-luka dan ribuan orang lainnya dilaporkan hilang.

Starmer, yang sebelumnya menjadi pemimpin oposisi Inggris dari Partai Buruh, pernah dituding tidak menyerukan gencatan senjata, yang menjadi sikap yang sama dengan mantan PM Rishi Sunak dari Partai Konservatif. Dia baru menyerukan gencatan senjata pada Februari lalu setelah tekanan publik yang intens.

Tidak hanya itu, menurut Al Jazeera, Starmer juga pernah dikritik secara luas karena mengatakan Israel "berhak" untuk memutus pasokan air dan listrik ke Jalur Gaza saat berbicara dalam podcast media LBC pada Oktober tahun lalu.

Juru bicara Partai Buruh, pada saat itu, membantah Starmer membenarkan tindakan Israel memblokade pasokan air dan listrik untuk warga Gaza. Juru bicara tersebut mengatakan bahwa komentar Starmer itu merespons pertanyaan soal hak Israel untuk mempertahankan diri.

Simak juga Video 'Oposisi Israel Siap Dukung Netanyahu Jika Setujui Gencatan Senjata':

[Gambas:Video 20detik]


(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads