Warga Israel Ramai-ramai Blokir Jalan, Tuntut Pembebasan Sandera di Gaza

Warga Israel Ramai-ramai Blokir Jalan, Tuntut Pembebasan Sandera di Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 08 Jul 2024 15:18 WIB
Protesters march along Dizengoff Street to demand the release of hostages held in Gaza, during a day of protests marking nine months since the deadly October 7 attack, in Tel Aviv, Israel, July 7, 2024. (Reuters)
Demonstran turun ke jalanan Tel Aviv, Israel, untuk menuntut pembebasan sandera di Gaza (Reuters)
Tel Aviv -

Warga Israel di berbagai wilayah menggelar unjuk rasa untuk menekan pemerintah agar mencapai kesepakatan dengan Hamas soal pembebasan sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza. Dalam aksinya, para demonstran memblokir ruas jalanan dan berunjuk rasa di depan rumah sejumlah menteri Israel.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (8/7/2024), laporan media lokal Israel menyebut unjuk rasa digelar di berbagai wilayah pada Minggu (7/7) pagi, sejak pukul 06.29 waktu setempat, yang bertepatan dengan serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu yang memicu perang berkelanjutan.

Para demonstran turun ke jalan dan nekat memblokir lalu lintas pada jam-jam sibuk di persimpangan jalan utama di berbagai wilayah Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan sejumlah demonstran melakukan aksi pembakaran ban di ruas jalanan utama Tel Aviv-Yerusalem, sebelum para personel kepolisian membersihkan jalanan.

Kelompok-kelompok kecil demonstran yang membawa megafon dan spanduk juga melakukan unjuk rasa di luar rumah sejumlah menteri anggota kabinet pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan di luar rumah para anggota parlemen koalisi.

ADVERTISEMENT

"Gagal total! Gagal total!" teriak para demonstran di luar rumah Menteri Ron Dermer, yang merupakan anggota lingkaran dalam Netanyahu.

Sementara itu, Di area Kibbutz Or Haner, yang terletak dekat perbatasan Jalur Gaza, para demonstran menggantungkan balon hitam untuk setiap orang yang tewas dalam serangan Hamas tahun lalu dan balon kuning untuk setiap sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Beberapa warga Israel tidak setuju dengan tuntutan para demonstran, dan mendesak pemerintahan Netanyahu untuk menolak kesepakatan dan terus bertempur hingga semua tujuan perang tercapai.

A drone view shows a fire that was lit by anti-government protesters on a day of protests marking 9 months since the deadly October 7 attack, under the slogan Demonstran melakukan pembakaran ban untuk memblokir lalu lintas di salah satu ruas jalanan Israel Foto: REUTERS/Ilan Rosenberg Purchase Licensing Rights

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Upaya untuk mencapai kesepakatan pembebasan sandera di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas, setelah perang berkecamuk selama sembilan bulan terakhir, mendapatkan momentum dalam beberapa hari terakhir. Para pejabat menyatakan optimisme, namun mengakui masih ada kesenjangan antara kedua pihak.

Otoritas kesehatan Gaza, dalam laporan terbaru, menyebut sedikitnya 38.153 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat rentetan serangan Israel. Gempuran Tel Aviv itu dimaksudkan untuk membalas Hamas yang melancarkan serangan pada 7 Oktober tahun lalu hingga menewaskan 1.200 orang di wilayahnya.

Lebih dari 250 orang lainnya diculik dan disandera di Jalur Gaza. Dengan puluhan orang dibebaskan selama kesepakatan gencatan senjata singkat pada November lalu, otoritas Israel meyakini saat ini masih ada sekitar 120 sandera yang ditahan di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan pada Minggu (7/7), Netanyahu menegaskan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza tidak boleh menghalangi pasukan Israel untuk melanjutkan pertempuran melawan Hamas hingga tujuan-tujuan perangnya tercapai. Tujuan perang yang dimaksud mencakup penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, serta pemulangan para sandera.

"Rencana yang telah disetujui Israel dan disambut baik oleh Presiden Biden akan memungkinkan Israel memulangkan para sandera tanpa melanggar tujuan perang lainnya," tegas Netanyahu dalam pernyataannya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads