Israel Sebut Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berlanjut Pekan Depan

Israel Sebut Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berlanjut Pekan Depan

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 06 Jul 2024 16:12 WIB
A Palestinian man reacts at the site of Israeli strikes that hit a residential building and destroyed shops at Gazas Old City market, amid the Israel-Hamas conflict, in Gaza City July 4, 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Ilustrasi -- Potret kehancuran di Pasar Kota Tua di Gaza City usai dibombardir militer Israel (dok. REUTERS/Mahmoud Issa)
Tel Aviv -

Otoritas Israel mengatakan bahwa "kesenjangan" masih ada antara pihaknya dan kelompok Hamas soal cara mengamankan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza. Namun Tel Aviv menegaskan akan tetap mengirimkan delegasi perunding untuk melanjutkan perundingan di Qatar pekan depan.

Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (6/7/2024), penegasan itu disampaikan oleh kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, setelah delegasi pimpinan kepala badan intelijen Mossad, David Barnea, kembali dari perundingan putaran pertama dengan para mediator di Doha, Qatar, pada Jumat (5/7).

"Disepakati bahwa pekan depan, para perunding Israel akan berangkat ke Doha untuk melanjutkan perundingan. Masih ada kesenjangan di antara kedua pihak," ucap juru bicara kantor PM Netanyahu dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum ada gencatan senjata terbaru dalam perang yang berkecamuk selama sembilan bulan terakhir di Jalur Gaza, sejak jeda pertempuran selama satu pekan yang disepakati pada November tahun lalu. Puluhan sandera Israel dan ratusan tahanan Palestina dibebaskan dalam kesepakatan tersebut.

Amerika Serikat (AS) bersama Qatar dan Mesir berupaya keras untuk menjadi perantara perundingan demi mewujudkan gencatan senjata terbaru di Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

Baru-baru ini, Washington membahas soal pentingnya keputusan Netanyahu mengirimkan delegasi perunding ke Qatar. Menurut seorang pejabat senior setempat, AS meyakini Israel dan Hamas kali ini memiliki "bukaan yang cukup signifikan" untuk mencapai kesepakatan.

Perang yang berkecamuk di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu telah menewaskan lebih dari 38.000 orang, yang sebagian besar warga sipil. Perang meletus setelah Hamas menyerang wilayah Israel bagian selatan pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan 1.200 orang dan membuat lebih dari 250 orang disandera.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga 'Saat Hamas: Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza Belum Ada Kemajuan':

[Gambas:Video 20detik]



Saat ini diyakini oleh Israel masih ada sekitar 116 sandera yang ditahan di Jalur Gaza, termasuk 42 orang yang diyakini sudah tewas dalam perang.

Pada akhir Mei lalu, Presiden Joe Biden mengumumkan proposal terbaru yang mengatur gencatan senjata dan pembebasan sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza. Proposal itu mencakup gencatan senjata awal selama enam pekan, penarikan pasukan Israel dari pusat populasi Gaza dan pembebasan sandera oleh Hamas.

Perundingan membahas proposal itu sempat terhenti, sebelum pejabat AS yang tidak disebut namanya pada pekan ini mengungkapkan bahwa usulan baru dari Hamas "mempercepat proses dan mungkin memberikan dasar untuk mencapai kesepakatan", meskipun "pekerjaan signifikan" masih tetap ada.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads