Pemimpin Hizbullah Ketemuan dengan Petinggi Hamas, Bahas Apa?

Pemimpin Hizbullah Ketemuan dengan Petinggi Hamas, Bahas Apa?

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 05 Jul 2024 17:08 WIB
Lebanons Hezbollah leader Sayyed Hassan Nasrallah meets with top Hamas official Khalil Al-Hayya in this handout picture obtained by Reuters on July 5, 2024, Lebanon. Hezbollah Media Office/Handout via REUTERS Purchase Licensing Rights
Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah (kanan) bertemu petinggi Hamas, Khalil Al-Hayya, di Lebanon (Hezbollah Media Office/Handout via REUTERS Purchase Licensing Rights)
Beirut -

Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, melakukan pertemuan langsung dengan pejabat tinggi Hamas, Khalil Al-Hayya. Pertemuan itu membahas perkembangan terkini di Jalur Gaza dan perundingan yang bertujuan mencapai gencatan senjata di daerah kantong Palestina tersebut.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (5/7/2024), kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon mengungkapkan bahwa Nasrallah menjamu Al-Hayya, yang menjabat wakil ketua Hamas, dalam pertemuan di Lebanon pekan ini.

Disebutkan Hizbullah bahwa pertemuan keduanya membahas soal "perkembangan keamanan dan politik terkini" di Jalur Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka juga membahas perkembangan terkini dalam perundingan yang sedang berlangsung baru-baru ini, suasananya, dan proposal yang diajukan untuk mengakhiri agresi berbahaya terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza," sebut kelompok Hizbullah dalam pernyataannya.

Baik Hizbullah maupun Hamas sama-sama didukung oleh Iran, musuh abadi Israel. Jika Hamas bertempur melawan militer Tel Aviv di Jalur Gaza, maka Hizbullah terlibat dalam serangan lintas perbatasan yang terjadi hampir setiap hari dengan militer Israel sejak perang berkecamuk di daerah kantong Palestina itu tahun lalu.

ADVERTISEMENT

Pertempuran lintas perbatasan antara Hizbullah dan Israel itu memicu kekhawatiran akan terjadinya konflik yang lebih besar antara kedua pihak yang sama-sama bersenjata lengkap. Hizbullah sebelumnya menegaskan baru akan menghentikan serangan terhadap Israel jika Tel Aviv mengakhiri serangannya di Jalur Gaza.

Pertemuan antara Hizbullah dan Hamas itu digelar saat upaya diplomatik yang bertujuan untuk mengakhiri perang, yang berkecamuk selama nyaris sembilan bulan terakhir di Jalur Gaza, tampaknya mulai bangkit kembali setelah jeda selama berminggu-minggu.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Pekan ini, Hamas mengatakan kelompoknya memberikan tanggapan terbaru kepada mediator soal proposal gencatan senjata bertahap yang didukung Amerika Serikat (AS), sekutu dekat Israel yang menjadi salah satu mediator dalam perundingan gencatan senjata.

Sedangkan seorang pejabat senior pemerintahan AS yang enggan disebut namanya, mengatakan pada Kamis (4/7), bahwa kelompok Hamas telah melakukan penyesuaian yang cukup signifikan dalam posisinya mengenai potensi kesepakatan pembebasan sandera dengan Israel.

Washington mengharapkan hal itu akan mengarah pada perjanjian yang akan mengarah pada gencatan senjata permanen antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Sementara itu, seorang pejabat Tel Aviv mengungkapkan bahwa Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu memutuskan untuk mengirimkan tim perunding guna melanjutkan perundingan soal gencatan senjata di Jalur Gaza.

Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza, seperti dilansir AFP, menyebut sedikitnya 38.011 orang tewas akibat rentetan serangan Israel selama nyaris sembilan bulan terakhir perang berkecamuk di Jalur Gaza. Sekitar 87.445 orang lainnya mengalami luka-luka akibat perang di wilayah tersebut.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads