Inggris akan menggelar pemilu parlemen pada Kamis (4/7) besok, dengan pemerintahan negara tersebut kemungkinan akan mengalami perubahan. Partai Konservatif yang berkuasa selama 14 tahun terakhir, diperkirakan akan dilengserkan oleh Partai Buruh, yang diprediksi menang besar.
Seperti dilansir AFP, Rabu (3/7/2024), para pemilih akan bisa menggunakan hak suara mereka mulai pukul 07.00 waktu setempat pada Kamis (4/7) waktu setempat.
Sejumlah prediksi dan jajak pendapat menunjukkan Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak akan kehilangan jabatannya jika Partai Konservatif yang dipimpinnya kalah dalam pemilu besok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keir Starmer yang memimpin Partai Buruh sejak tahun 2020, berpotensi menjadi PM Inggris yang baru dengan kemenangan partainya.
"Ada lebih besar kemungkinan terjadinya sambaran petir dua kali di tempat yang sama... dibandingkan Rishi Sunak yang tetap menjabat sebagai perdana menteri," ucap pakar jajak pendapat politik terkemuka Inggris, John Curtice, kepada BBC.
Sunak dan Starmer telah berkeliling Inggris pada hari-hari terakhir masa kampanye untuk memenangkan para pemilih yang masih ragu-ragu.
Namun, banyak orang yang tampaknya sudah sejak lama mengambil keputusan soal pilihan mereka dalam pemilu.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Hal itu tercermin dalam sejumlah jajak pendapat selama dua tahun terakhir yang menunjukkan Partai Buruh secara konsisten unggul 20 poin atas Partai Konservatif. Pemilu pada Kamis (4/7) besok akan membuktikan apakah keunggulan itu akan menghasilkan rekor mayoritas bagi Partai Buruh.
Dalam pernyataan pada Selasa (2/7) waktu setempat, Sunak bersikeras bahwa dirinya "berjuang untuk setiap suara hingga saat-saat terakhir kampanye". Dia berusaha memantik harapan dari kemenangan dramatis tim sepakbola Inggris di Euro 2024.
"Ini belum berakhir sampai semuanya berakhir," tulis Sunak dalam pernyataan via media sosial pada Minggu (30/6) waktu setempat, setelah tim sepakbola Inggris menang atas Slovakia usai perpanjangan waktu.
Sementara Starmer, yang juga penggemar setia sepak bola, menyerukan timnya untuk "bermain hingga peluit akhir berbunyi" dengan kekhawatiran soal omongan tentang "mayoritas super" Partai Buruh akan membuahkan hasil.