Jalili meraih gelar doktor ilmu politik dari Universitas Emam Sadegh di Teheran, Iran, sebuah lembaga yang didirikan untuk melatih kader-kader republik Islam tersebut.
Pada awal tahun 2000-an, ia menjabat sebagai bagian dari kantor pemimpin tertinggi, yang bertanggung jawab untuk memberikan laporan-laporan penting mengenai strategi-strategi utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bawah kepemimpinan presiden populis garis keras Mahmoud Ahmadinejad, Jalili menjabat sebagai wakil menteri luar negeri untuk Eropa dan Amerika Selatan.
Pada pemilihan presiden tahun 2013, Jalili menempati posisi ketiga dengan hanya memperoleh 11 persen suara.
Pada tahun 2021, ia mundur dari pencalonan dirinya dalam pemilihan presiden dan mendukung Ebrahim Raisi yang ultrakonservatif, yang kemudian menang. Kematian Raisi dalam kecelakaan helikopter bulan lalu mendorong digelarnya pemilihan presiden pada Jumat (28/6).
(ita/ita)