Netanyahu Kecam Jeda Taktis Militer Israel Demi Kemanusiaan di Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 17 Jun 2024 13:59 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu (dok. REUTERS/Ronen Zvulun/File Photo Purchase Licensing Rights)
Tel Aviv -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengecam pengumuman militer Tel Aviv pada Minggu (16/6) waktu setempat untuk memberlakukan jeda taktis di salah satu rute menuju Jalur Gaza bagian selatan, untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan penduduk sipil setempat.

Seperti dilansir Reuters, Senin (17/6/2024), militer Israel mengumumkan jeda taktis harian mulai pukul 08.00 (05.00 GMT) hingga pukul 19.00 waktu setempat (16.00 GMT) di area dari perlintasan perbatasan Kerem Shalom hingga ke ruas Jalan Salah al-Din dan kemudian ke arah utara.

Jeda taktis ini akan berlangsung setiap hari mulai Minggu (16/6) waktu setempat hingga pemberitahuan lebih lanjut oleh militer Israel.

"Ketika Perdana Menteri mendengar laporan soal jeda kemanusiaan selama 11 jam di pagi hari, dia menoleh ke sekretaris militernya dan memperjelas bahwa hal ini tidak bisa diterima oleh dirinya," tutur seorang pejabat Israel yang enggan disebut namanya.

Militer Israel, dalam pernyataannya, mengklarifikasi bahwa operasi normal akan terus berlanjut di Rafah, yang menjadi fokus utama operasi militer Tel Aviv di wilayah Jalur Gaza bagian selatan. Dilaporkan pada Sabtu (15/6) waktu setempat bahwa delapan tentara Israel tewas saat bertempur di Rafah.

Reaksi negatif yang diberikan oleh Netanyahu ini menggarisbawahi ketegangan politik terkait masalah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza, di mana organisasi-organisasi internasional telah memperingatkan soal meningkatnya krisis kemanusiaan.

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, yang dikenal kontroversial juga mengecam gagasan jeda taktis di Jalur Gaza bagian selatan itu. Dia bahkan mengatakan bahwa siapa pun yang memutuskan hal itu adalah orang "bodoh" yang harus kehilangan pekerjaannya.

Militer Israel, dalam pernyataannya, menjelaskan bahwa keputusan itu diambil sebagai bagian dari upaya "meningkatkan volume bantuan kemanusiaan yang memasuki Jalur Gaza" setelah berdiskusi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi-organisasi lainnya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga 'Netanyahu Didemo Warganya: Dunia Membenci Israel Karena Kita Membunuh':






(nvc/idh)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork