KTT Perdamaian Ukraina, Zelensky Ajak Pemimpin Dunia Rumuskan Perdamaian

KTT Perdamaian Ukraina, Zelensky Ajak Pemimpin Dunia Rumuskan Perdamaian

Yulida Medistiara - detikNews
Minggu, 16 Jun 2024 17:23 WIB
Ukraines President Volodymyr Zelensky attends the plenary session of the Summit on peace in Ukraine, at the luxury Burgenstock resort, near Lucerne, on June 15, 2024. World leaders from countries around the world gather in Switzerland this weekend to try to work out a way towards a peace process for Ukraine -- albeit without Russia. (Photo by URS FLUEELER / POOL / AFP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri KTT Perdamaian (Foto: AFP/URS FLUEELER)
Jakarta -

Ukraina menggelar KTT perdamaian internasional. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengajak pemimpin dunia merumuskan perdamaian.

KTT perdamaian internasional itu akan fokus pada ketahanan pangan, menghindari bencana nuklir dan memulangkan anak-anak yang dideportasi dari Rusia. Sejumlah negara juga menguraikan langkah-langkah untuk mengakhiri perang dalam KTT perdamaian.

Dilansir AFP, Minggu (16/6/2024), lebih dari dua tahun setelah Rusia menginvasi, sejumlah pemimpin dan pejabat tinggi dari lebih dari 90 negara hadir dalam pertemuan puncak yang digelar dua hari yang didedikasikan untuk menyelesaikan konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Pertemuan itu digelar di resor pegunungan Swiss.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyuarakan harapan untuk mendapatkan kesepakatan internasional seputar proposal untuk mengakhiri perang yang akan disampaikan kepada Moskow.

"Kita harus memutuskan bersama apa arti perdamaian yang adil bagi dunia dan bagaimana hal itu dapat dicapai dengan cara yang langgeng," kata Zelensky kepada para pemimpin yang hadir.

ADVERTISEMENT

Diketahui, KTT tersebut, ditolak oleh Rusia dan sekutunya Tiongkok, terjadi ketika Ukraina sedang berjuang di medan perang, di mana mereka kalah jumlah personel dan persenjataan.

Pada hari Jumat, Presiden Rusia Vladimir Putin menuntut penyerahan efektif Ukraina sebagai dasar untuk pembicaraan damai.

Seruan Putin agar Ukraina menarik diri dari wilayah selatan dan timur negara itu ditolak secara luas dalam pertemuan puncak tersebut.

(yld/idn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads