Sebuah kapal kargo terbakar setelah dihantam serangan rudal Houthi di perairan Teluk Aden, lepas pantai Yaman. Seorang pelaut sipil yang ada di kapal kargo itu dilaporkan mengalami luka parah akibat serangan tersebut.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (14/6/2024), laporan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) yang dikelola Angkatan Laut Inggris, yang memantau insiden keamanan maritim, menyebut kapal kargo itu dihantam "dua proyektil tak dikenal, yang mengakibatkan kebakaran di kapal".
Secara terpisah, perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, pada Kamis (13/6) waktu setempat melaporkan bahwa sebuah kapal kargo terkena serangan rudal di perairan Teluk Aden, bagian selatan Yaman yang menjadi markas kelompok Houthi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelayaran niaga disarankan untuk menjauhi kapal yang terdampak dan menghentikan pergerakan kru geladak," demikian pernyataan Ambrey, sembari menambahkan bahwa kapal kargo itu "selaras dengan profil target Houthi".
Kelompok Houthi, yang didukung Iran dan bermarkas di Yaman, telah melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal yang berlayar di jalur pelayaran internasional di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November tahun lalu.
Houthi berulang kali menjelaskan bahwa serangan-serangan mereka merupakan bentuk solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Israel, sejak perang melawan Hamas berkecamuk pada Oktober tahun lalu.
Komandan Pusat pada militer Amerika Serikat (AS) atau CENTCOM mengecam Houthi atas serangan yang menghantam kapal kargo di Teluk Aden tersebut. CENTCOM melaporkan bahwa setidaknya satu pelaut sipil mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Houthi disebut menembakkan dua rudal jelajah anti-kapal (ASCM) ke Teluk Aden, yang menghantam kapal bernama M/V Verbena yang merupakan jenis bulk cargo carrier. Kapal kargo itu diketahui berbendera Palau, dimiliki oleh Ukraina dan dioperasikan oleh Polandia.
"Houthi mengaku bertindak atas nama warga Palestina di Gaza, namun mereka menargetkan dan mengancam nyawa warga negara ketiga yang tidak ada hubungannya dengan konflik di Gaza," sebut CENTCOM dalam pernyataannya.
Laporan CENTCOM juga menyebut serangan Houthi itu memicu kebakaran pada kapal kargo tersebut, yang hingga saat ini masih berkobar.
Seorang pelaut sipil, sebut laporan CENTCOM, mengalami luka parah akibat serangan tersebut.
Salah satu pesawat militer AS yang dikerahkan dari USS Philippine Sea melakukan evakuasi medis terhadap pelaut yang luka-luka itu ke kapal pasukan mitra untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Dalam pernyataannya, CENTCOM menyebut kapal kargo M/V Verbena itu baru-baru ini berlabuh di Malaysia dan sedang dalam perjalanan ke Italia membawa muatan material konstruksi kayu.
CENTCOM menyebut "perilaku sembrono secara terus-menerus" oleh Houthi mengancam stabilitas regional, dan mempersulit pengiriman bantuan kemanusiaan ke Yaman dan Jalur Gaza.
Militer AS bersumpah untuk terus menargetkan Houthi dalam serangan balasan yang bertujuan melemahkan kemampuan militer kelompok tersebut.