Rusia menggelar latihan pengerahan senjata nuklir taktis yang telah diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin. Dalam latihan ini, unit rudal pada militer Rusia mempraktikkan peluncuran rudal secara elektronik.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (13/6/2024), Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada Selasa (11/6) waktu setempat bahwa pihaknya memulai latihan tahap kedua untuk mempraktikkan pengerahan dan penempatan senjata nuklir taktis bersama pasukan Belarusia.
Kemudian pada Rabu (12/6) waktu setempat, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa para tentara dan pelaut dari distrik militer Leningrad, yang berbatasan dengan negara-negara anggota NATO ikut berpartisipasi dalam latihan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah ini tampaknya memperluas cakupan wilayah latihan nuklir dengan menyertakan tentara-tentara dari distrik militer yang mencakup hampir seluruh perbatasan Rusia di Eropa, yang membentang dari Samudra Arktik hingga Laut Hitam.
Dalam pernyataan terbaru, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa pasukan Moskow mempraktikkan peluncuran rudal secara elektronik sebagai bagian dari latihan tahap kedua.
"Sebagai bagian dari latihan kekuatan nuklir non-strategis tahap kedua, para personel unit rudal Distrik Militer Leningrad melakukan tugas-tugas pelatihan tempur untuk bergerak maju secara diam-diam ke area posisi yang ditentukan dan melakukan peluncuran rudal elektronik terhadap target musuh tertentu," jelas Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya.
"Para personel yang terlibat dalam latihan awak angkatan laut melakukan perjalanan laut ke area-area patroli yang ditentukan," imbuh pernyataan tersebut.
Putin memerintahkan latihan nuklir taktis setelah apa yang disebut oleh Moskow sebagai ancaman dari Barat, termasuk isyarat para pejabat negara Barat untuk mengizinkan Ukraina menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia dengan senjata-senjata pasokan Barat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.