Sejumlah foto yang diposting secara online menunjukkan bagian nose radome, atau cangkang aerodinamis berbentuk kerucut yang menutupi hidung pesawat, terkelupas dan terkoyak cukup parah. Terlihat bagian substruktur pesawat yang terbuka dan bagian hidung pesawat yang tersisa dipenuhi lubang bekas hujan es.
Dua jendela depan yang ada di depan kokpit juga terlihat retak dan mengalami kerusakan parah, namun masih utuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi pesawat rusak seperti itu tidak menghalangi pesawat Austrian Airlines untuk mendarat dengan selama di tujuannya, Wina.
Diketahui bahwa pesawat dibuat untuk tahan terhadap situasi cuaca buruk, termasuk hujan es, sambaran petir, dan turbulensi.
Dampak dari cuaca buruk semacam ini menjadi insiden yang lebih diperhatikan setelah dua insiden dalam beberapa pekan terakhir, di mana para penumpang terlempar ke langit-langit kabin saat pesawat terbang melewati kantong turbulensi.
Dalam salah satu insiden turbulensi ekstrem yang melanda pesawat Singapore Airlines beberapa waktu lalu, sedikitnya satu orang tewas dan puluhan orang lainnya mengalami luka berat.
(nvc/ita)