Militer Amerika Serikat (AS) melanjutkan kembali misi penyaluran bantuan kemanusiaan lewat udara, atau dengan metode air drop, di wilayah Jalur Gaza bagian utara pada Minggu (9/6) waktu setempat. Misi ini kembali dilanjutkan setelah sempat ditangguhkan karena operasi militer Israel di wilayah tersebut.
Seperti dilansir AFP, Senin (10/6/2024), penduduk Gaza sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan setelah perang yang berkecamuk selama nyaris sembilan bulan terakhir, dan AS beralih menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui udara dan laut ketika Israel menunda masuknya bantuan melalui jalur darat.
Komando Pusat AS atau CENTCOM dalam pernyataannya menyebut misi air drop itu memberikan "bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa di Gaza bagian utara".
"Sampai saat ini, AS telah mengirimkan lebih dari 1.050 metrik ton bantuan kemanusiaan," sebut CENTCOM dalam pernyataannya.
Selain via air drop, AS juga menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga sementara yang dibangun di lepas pantai Gaza.
"Penerjunan melalui udara ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan, dan kami terus merencanakan pengiriman lanjutan melalui udara," imbuh pernyataan CENTCOM tersebut.
Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, pada akhir Mei lalu, mengatakan bahwa beberapa faktor termasuk operasi militer Israel dan kondisi cuaca mempengaruhi misi air drop tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)