Hamas: 3 Sandera Tewas Saat Operasi Pembebasan Israel

Hamas: 3 Sandera Tewas Saat Operasi Pembebasan Israel

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 10 Jun 2024 13:08 WIB
Masked militant from the Izzedine al-Qassam Brigades, the military wing of Hamas, waves the green flag of the Islamist group during a protest in support of Palestinian prisoners in Israeli jails, after Friday prayer in Nusseirat refugee camp, central Gaza Strip, Friday, Aug. 18, 2023. A thousand prisoners in Israeli jails started a mass hunger strike Friday in protest over harsh new Israeli prison measures. (AP Photo/Adel Hana)
Potret Brigade Al Qassam, sayap bersenjata Hamas (dok. AP/Adel Hana)
Gaza City -

Sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, menyebut tiga sandera tewas saat Israel melancarkan operasi militer khusus untuk membebaskan sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza. Salah satu sandera yang tewas merupakan seorang warga negara Amerika Serikat (AS).

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (10/6/2024), militer Israel menyelamatkan empat sandera yang ditahan Hamas, dalam keadaan hidup, dalam operasi pembebasan sandera di area kamp pengungsi al-Nuseirat, Jalur Gaza bagian tengah, pada Sabtu (8/6) waktu setempat.

Operasi militer Tel Aviv itu juga menewaskan sedikitnya 274 warga Palestina. Angka ini tercatat sebagai jumlah korban tewas paling buruk untuk periode 24 jam sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Brigade al-Qassam, dalam pernyataannya yang disertai video, menyebut tiga sandera lainnya tewas dalam operasi militer Israel tersebut.

ADVERTISEMENT

Nama para sandera yang tewas tidak diungkap ke publik, namun video yang dirilis Brigade al-Qassam menunjukkan tiga mayat tak dikenal yang bagian wajahnya disensor.

"Para sandera Anda tidak akan dibebaskan kecuali tahanan kami dibebaskan," sebut keterangan dalam video yang dirilis Brigade al-Qassam tersebut.

Disebutkan bahwa satu sandera yang tewas merupakan warga negara AS, sedangkan asal kewarganegaraan dua sandera lainnya tidak diungkap. Belum ada tanggapan resmi AS atas laporan tersebut.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan Video 'Menakar Efek Mundurnya Benny Gantz dari Pemerintahan Netanyahu':

[Gambas:Video 20detik]



Klaim sayap bersenjata Hamas itu langsung dibantah oleh juru bicara militer Israel, yang menyebutnya sebagai "kebohongan terang-terangan".

Sementara itu, usai Israel membebaskan empat sandera dalam operasi di kamp pengungsi al-Nuseirat, pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh menegaskan "perlawanan akan berlanjut".

Haniyeh menegaskan bahwa Israel tidak bisa memaksakan pilihannya pada Hamas, dan kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza itu tidak akan menerima kesepakatan apa pun yang tidak memberikan keamanan bagi warga Palestina.

"Rakyat kami tidak akan menyerah dan perlawanan akan terus berlanjut untuk membela hak-hak kami dalam menghadapi musuh kriminal ini," tegas Haniyeh.

"Jika pendudukan (Israel) meyakini mereka bisa memaksakan pilihannya kepada kami dengan kekerasan, maka itu adalah sebuah khayalan," sebutnya.

Dalam komentar terpisah, seorang pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Reuters bahwa "mendapatkan kembali empat sandera setelah sembilan bulan pertempuran adalah tanda kegagalan, bukan pencapaian".

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads