AS Desak Israel Transparan Soal Serangan ke Sekolah PBB di Gaza

AS Desak Israel Transparan Soal Serangan ke Sekolah PBB di Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 07 Jun 2024 09:54 WIB
Palestinians mourn their relatives killed in an Israeli bombardment of UNRWA school at Nusseirat refugee camp, in front of the morgue of al-Aqsa Martyrs hospital in Deir al-Balah, central Gaza Strip, early Thursday, June 6, 2024. (AP Photo/Abdel Kareem Hana)
Korban tewas dalam serangan udara Israel terhadap sekolah yang dikelola PBB di Gaza (dok. AP/Abdel Kareem Hana)
Washington DC -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendesak Israel, sekutu dekatnya, untuk lebih transparan soal serangan udara yang menghantam sebuah sekolah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jalur Gaza, yang diubah menjadi tempat penampungan pengungsi. Sedikitnya 40 orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.

Militer Israel sebelumnya menyebut serangan udaranya menargetkan dan membunuh para petempur Hamas yang ada di dalam kompleks sekolah tersebut. Seorang pejabat Hamas menyebut sedikitnya 40 orang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak, akibat serangan Tel Aviv tersebut.

Seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (7/6/2024), juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan Washington telah melakukan kontak dengan Tel Aviv membahas serangan tersebut, dan menyerukan Israel untuk "transparan" soal serangannya terhadap sekolah yang menjadi tempat perlindungan bagian ribuan pengungsi itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Israel) Harus memberikan lebih banyak informasi soal serangan ini, termasuk nama-nama orang yang tewas dalam serangan tersebut," cetus Miller.

"Kami berharap mereka (Israel-red) sepenuhnya transparan dalam mengungkapkan informasi itu kepada publik," tegasnya.

ADVERTISEMENT

"Pada dasarnya mereka (Israel-red) telah mengatakan kepada kami apa yang telah mereka katakan kepada publik, yaitu, dan ini adalah klaim mereka, bahwa mereka menargetkan 20-30 anggota Hamas dan kelompok militan lainnya, bahwa mereka menggunakan serangan presisi untuk menargetkan hanya satu bagian dari gedung itu tanpa mengenai area-area di mana warga sipil berlindung," ucap Miller dalam pernyataannya.

"Pada saat yang sama, kami telah melihat laporan di lapangan, kami telah melihat video-video dari lapangan, kami telah melihat klaim bahwa 14 anak-anak tewas dalam serangan tersebut, dan tentunya jika itu akurat, maka 14 anak-anak tewas, mereka bukanlah teroris," sebutnya.

Lebih lanjut, Miller tidak bisa memastikan apakah senjata buatan AS digunakan oleh militer Israel dalam serangan terhadap sekolah PBB tersebut. Meskipun laporan sejumlah media, yang didasarkan pada analisis video dari lokasi serangan, menyebutkan bahwa senjata buatan Washington digunakan dalam serangan itu.

Simak Video 'PBB Kecam Israel Atas Serangan ke Sekolah di Gaza: Ini Tragedi':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Analisis yang dilakukan oleh media Al Jazeera terhadap serpihan yang ada di lokasi serangan menyebut bahwa senjata yang digunakan Israel adalah buatan AS.

Unit pengukuran inersia dari serpihan rudal di lokasi kejadian, yang digunakan untuk membantu penargetan presisi, diproduksi oleh Honeywell, sebuah perusahaan AS yang memiliki spesialisasi dalam desain dan pengiriman sensor dan perangkat panduan yang digunakan dalam berbagai senjata militer.

Israel Klaim Targetkan Petempur Hamas di Kompleks Sekolah PBB

Militer Israel sebelumnya mengakui serangannya menghantam kompleks sekolah yang dikelola oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di area kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza bagian tengah. Tel Aviv mengklaim ada puluhan petempur Hamas bersembunyi di dalam kompleks tersebut.

Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, militer Israel menjelaskan pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi warga sipil sebelum jet-jet tempur mereka melancarkan "serangan tepat sasaran" dengan merilis fofo-foto citra satelit menyoroti dua bagian bangunan yang disebut sebagai markas Hamas.

"Kami sangat yakin dengan informasi intelijen," tegas juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner, dalam konferensi pers.

Lerner menuding para petempur Hamas dan Jihad Islam secara sengaja menggunakan fasilitas PBB sebagai basis operasional.

Dia menyebut sekitar 20-30 petempur Hamas dan Jihad Islam ada di dalam kompleks tersebut, dan banyak di antara mereka terbunuh. Namun tidak ada rincian secara pasti saat penilaian intelijen sedang dilakukan.

"Saya tidak mengetahui adanya korban sipil dan saya akan sangat berhati-hati dalam menerima apa pun yang disampaikan Hamas," ujar Lerner.

Klaim militer Israel itu dibantah oleh direktur kantor media pemerintah Gaza, Ismail al-Thawabta. Dia menolak klaim Tel Aviv bahwa sekolah PBB di Nuseirat itu menjadi lokasi pos komando Hamas yang tersembunyi.

"Pendudukan menggunakan... cerita palsu yang direkayasa untuk membenarkan kejahatan brutal yang dilakukan terhadap puluhan pengungsi," ucap Thawabta kepada Reuters.

Laporan media di Gaza menyebut sekitar 35-40 orang tewas akibat serangan Israel tersebut. Sedangkan Thawabta dan sumber medis di Gaza menyebut sedikitnya 40 orang tewas, termasuk 14 anak-anak dan sembilan perempuan.

Simak Video 'PBB Kecam Israel Atas Serangan ke Sekolah di Gaza: Ini Tragedi':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads