Kata Macron ke Netanyahu: Otoritas Palestina Harus Pimpin Gaza

Kata Macron ke Netanyahu: Otoritas Palestina Harus Pimpin Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 05 Jun 2024 10:14 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu (R) shakes hands with French President Emmanuel Macron (L) after their joint press conference in Jerusalem on October 24, 2023. Macrons visit comes more than two weeks after Hamas militants stormed into Israel from the Gaza Strip and killed at least 1,400 people, according to Israeli officials while Israel continues a relentless bombardment of the Gaza Strip and prepares for a ground offensive with more than 5,000 Palestinians, mainly civilians, killed so far across the Palestinian territory, according to the latest toll from the Hamas health ministry in Gaza. (Photo by Christophe Ena / POOL / AFP)
Macron dan Netanyahu saat bertemu di Yerusalem pada Oktober lalu (dok. AFP/CHRISTOPHE ENA)
Paris -

Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara via telepon dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk menyampaikan bahwa Otoritas Palestina-lah yang seharusnya "memastikan tata kelola" Jalur Gaza usai perang berakhir.

Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (5/6/2024), kantor kepresidenan Prancis menyebut Macron dalam percakapan telepon dengan Netanyahu pada Selasa (4/6), menyatakan dukungan untuk proposal gencatan senjata dan pembebasan sandera yang diuraikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

"Kesepakatan ini harus membuka kembali perspektif yang kredibel bagi penerapan solusi dua negara, satu-satunya solusi yang mampu memberikan jaminan keamanan yang diperlukan oleh Israel dan mampu merespons aspirasi sah rakyat Palestina," ucap Macron kepada Netanyahu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gaza harus menjadi bagian integral dari negara Palestina di masa depan, dan Otoritas Palestina yang direformasi dan diperkuat, dengan bantuan komunitas internasional, harus memastikan pemerintahannya (atas Gaza)," cetus Macron.

Dalam langkah untuk meningkatkan upaya-upaya mediasi setelah hampir delapan bulan perang berkecamuk, Biden pada Jumat (31/5) pekan lalu mengatakan bahwa Israel menawarkan roadmap tiga tahap terbaru untuk Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

Menurut Biden, tawaran Israel akan dimulai dengan fase enam minggu yang melibatkan penarikan pasukan Tel Aviv dari area-area padat penduduk di Jalur Gaza dan pertukaran sandera-tahanan untuk tahap awal.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Hamas Tolak Kesepakatan Israel Tanpa Gencatan Senjata Permanen':

[Gambas:Video 20detik]



Pihak-pihak dalam kesepakatan itu kemudian akan melakukan perundingan lanjutan untuk bisa mewujudkan gencatan senjata yang bertahan lama, dengan penghentian pertempuran akan terus berlanjut selama perundingan masih berlangsung.

Pada fase akhir, sebut Biden. rencana itu akan mengarah pada rekonstruksi atau pembangunan ulang wilayah Palestina yang hancur tanpa adanya kelompok Hamas yang berkuasa.

Perang yang berkecamuk sejak Oktober tahun lalu telah memicu kehancuran dan banyak kematian di Jalur Gaza, dengan lebih dari 36.000 orang yang sebagian besar warga sipil tewas akibat rentetan serangan Israel.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads