Korut Akan Berhenti Kirim Balon Sampah
Korut mengatakan akan berhenti mengirimkan balon-balon raksasa berisi sampah melintasi perbatasan ke Korea Selatan (Korsel). Korut mengatakan bahwa pesan-pesan 'menjijikkan' tersebut merupakan balasan yang efektif terhadap propaganda yang dikirim oleh para aktivis anti-Korut.
Korea Selatan menyebut provokasi terbaru dari negara tetangganya itu 'tidak rasional' dan 'kelas rendah' namun, tidak seperti serentetan peluncuran rudal balistik baru-baru ini, kampanye sampah tersebut tidak melanggar sanksi PBB terhadap rezim Kim Jong Un yang terisolasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korea Utara pada Minggu (2/6) malam, mengumumkan akan menghentikan kampanyenya, setelah menyebarkan apa yang diklaimnya sebagai '15 ton kertas bekas' menggunakan ribuan 'perangkat' untuk mengirimkannya.
"Kami telah memberikan pengalaman penuh kepada warga Korea Selatan tentang betapa menjijikkan dan padat karya mengumpulkan kertas bekas yang berserakan," kata Korut dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea.
Korea Utara mengatakan mereka sekarang akan 'menangguhkan sementara' kampanyenya, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut hanyalah sebuah 'tindakan penanggulangan'.
"Namun, jika Korea Selatan melanjutkan distribusi selebaran anti-DPRK, kami akan merespons dengan menyebarkan kertas bekas dan kotoran sebanyak seratus kali lipat, seperti yang telah kami peringatkan, sesuai dengan kuantitas dan frekuensi yang terdeteksi," katanya menggunakan akronim nama resmi negara tersebut.
(dek/dek)