Menteri Kesehatan (Menkes) Palestina Majed Abu Ramadan mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menekan Israel agar membuka penyeberangan Rafah, Gaza, Palestina, untuk bantuan kemanusiaan. Abu Ramadan melihat saat ini tidak ada tanda-tanda Israel akan membuka pintu perbatasan tersebut.
"Tidak ada indikasi kapan mereka ingin membukanya," kata Majed Abu Ramadan, kepada wartawan di sela-sela Majelis Kesehatan Dunia di Jenewa dilansir Reuters, Kamis (30/5/2024).
"Namun, saya berharap semua teman kita dan komunitas internasional akan memberikan tekanan yang kuat, dan terutama Amerika Serikat, mereka harus melakukan tekanan yang kuat untuk membuka peluang tersebut," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abu Ramadan mengatakan penutupan penyeberangan itu 'memperumit situasi' dan menjadikannya 'sangat, sangat bencana'. Rafah adalah pintu masuk utama bantuan kemanusiaan sebelum Israel meningkatkan serangan militernya di perbatasan Gaza awal bulan ini dan mengambil kendali penyeberangan dari sisi Palestina.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penutupan penyeberangan itu telah secara signifikan mempengaruhi untuk mengirimkan pasokan medis penting ke Jalur Gaza.
Abu Ramadan mengatakan lebih dari 80% bangunan di Gaza hancur total termasuk rumah sakit dan tempat perawatan anak. Dia menyebut banyak pasien kanker tidak bisa mendapatkan kemoterapi juga banyak orang kehilangan anggota tubuh mereka karena tidak ada fasilitas untuk merawat mereka atau peralatannya.
"Mengenai sektor kesehatan, lebih dari 80% bangunan kami hancur, hancur total atau sebagian, termasuk rumah sakit, tempat perawatan anak, layanan kesehatan primer," kata Abu Ramadan.
"Pasien kanker dan penyakit darah sekarat karena mereka tidak bisa mendapatkan kemoterapi, dan mereka tidak bisa menjalani radioterapi. Banyak orang kehilangan anggota tubuh mereka, satu atau lebih, karena tidak ada fasilitas untuk merawat mereka atau peralatannya," imbuhnya.