Korea Utara (Korut) gagal total mengirim satelit mata-mata gegara meledak di udara. Presiden Korut Kim Jong Un menegaskan pihaknya tidak akan menyerah untuk mewujudkan itu.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (28/5), upaya pengiriman satelit itu dilakukan hanya beberapa jam setelah Korut merilis peringatan bahwa mereka berencana meluncurkan satelit pada 4 Juni mendatang. Satelit itu akan menjadi satelit mata-mata kedua Pyongyang yang mengorbit luar angkasa.
Satelit Meledak di Udara
Namun ternyata, peluncuran itu menjadi kegagalan terbaru Korut. Sebelumnya, Korut juga pernah mengalami kegagalan lewat dua insiden besar lain tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun demikian, Korut pernah berhasil menempatkan satelit mata-mata pertamanya di orbit luar angkasa. Itu terjadi pada November 2023 lalu.
"Peluncuran roket pembawa satelit terbaru gagal ketika roket meledak di udara saat penerbangan tahap pertama," tutur wakil direktur jenderal Otoritas Teknologi Dirgantara Nasional Korea Utara dalam laporan yang dikutip oleh media pemerintah Pyongyang.
Analisis awal menunjukkan bahwa penyebab ledakan itu adalah motor roket berbahan bakar cair yang baru dikembangkan. Namun demikian, dugaan penyebab lainnya sedang diselidiki.
Simak pernyataan Kim Jong Un di halaman berikutnya.
Kim Jong Un Tak Menyerah
Presiden Korut Kim Jong Un lantas buka suara atas insiden meledaknya satelit mata-mata tersebut. Dia bersumpah bahwa Pyongyang tidak akan pernah menyerah untuk memiliki kemampuan pengintaian luar angkasa.
Kim Jong Un menyebut kemampuan pengintaian luar angkasa sangat penting untuk pertahanan nasional terhadap ancaman musuh, terutama Amerika Serikat (AS). Penegasan Kim Jong Un itu disampaikan setelah upaya Korut meluncurkan satelit mata-mata terbaru pada Senin (27/5) malam berujung kegagalan karena roket pendorong meledak di udara.
"Memiliki satelit pengintaian militer menjadi tugas penting untuk memperkuat pencegahan pertahanan diri nasional dan melindungi kedaulatan dan keamanan nasional dari ancaman-ancaman potensial ... akibat tindakan dan provokasi militer AS," sebut Kim Jong seperti dikutip Korean Central News Agency (KCNA).
Pernyataan itu disampaikan Kim Jong Un dalam kunjungannya ke Akademi Ilmu Pertahanan Korut pada Selasa (28/5) waktu setempat.
"Peluncuran satelit pengintaian kali ini tidak mencapai tujuannya, namun rekan-rekan, kita tidak boleh berkecil hati atau terintimidasi oleh kegagalan tersebut, namun justru mengintensifkan upaya-upaya kita. Melalui kegagalan, kita belajar lebih banyak dan bergerak maju lebih jauh," tegas Kim Jong Un.
Meskipun mengalami kegagalan besar, para pakar menilai upaya peluncuran satelit terbaru Korut menunjukkan kemajuan dalam kompetisi antariksa untuk negara bersenjata nuklir tersebut, dengan adanya penggunaan mesin roket baru berbahan bakar oksigen cair dan petroleum.
Desain itu, menurut para pakar, menunjukkan bahwa Rusia mungkin telah memberikan bantuan dalam pembuatan roket tersebut. Para pakar menyebutnya sebagai "lompatan besar".