Militer Israel melaporkan tiga tentaranya tewas dalam pertempuran terbaru di Jalur Gaza bagian selatan pada Rabu (29/5) waktu setempat. Pertempuran terjadi saat pasukan militer Israel terus melanjutkan serangannya di kota Rafah.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (29/5/2024), tidak dijelaskan lebih lanjut soal pertempuran yang terjadi, namun militer Israel sebelumnya bertekad memusnahkan batalion-batalion terakhir Hamas yang bersembunyi di Rafah, yang juga menjadi tempat berlindung lebih dari satu juta pengungsi Palestina.
Militer Israel, dalam pernyataannya, juga menyebut tiga tentaranya yang lain mengalami luka parah dalam pertempuran yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan stasiun radio publik Israel, Kan, menyebut tentara-tentara Tel Aviv itu terluka akibat peledak yang meledak di dalam sebuah gedung di Rafah.
Baca juga: Israel Bantah Serang Zona Pengungsi di Rafah |
Israel mengabaikan perintah Mahkamah Internasional (ICJ), dengan terus melanjutkan serangan mereka di wilayah Rafah. Tel Aviv sebelumnya menegaskan tujuan mereka menghancurkan formasi besar terakhir Hamas di Rafah dan menyelamatkan para sandera yang masih ditahan.
Kekhawatiran internasional terhadap operasi militer Israel di Rafah yang berlangsung selama tiga pekan terakhir, telah berubah menjadi kemarahan setelah pengeboman pada Minggu (26/5) waktu setempat yang memicu kebakaran pada tenda-tenda pengungsi di distrik barat kota paling selatan di Jalur Gaza itu.
Otoritas kesehatan Gaza, yang dikelola Hamas, melaporkan sedikitnya 45-50 orang tewas akibat serangan udara Israel pada Minggu (26/5).
Militer Israel, dalam penjelasannya, mengklaim serangannya itu menargetkan kompleks Hamas dan telah menewaskan dua pejabat senior kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza itu. Ditegaskan juga oleh Tel Aviv bahwa serangannya tidak dimaksudkan untuk menimbulkan korban sipil.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, dalam komentarnya, menyebut "ada sesuatu yang tidak beres secara tragis" dan menyatakan laporan soal jatuhnya korban sipil sedang diselidiki oleh Tel Aviv.
Belakangan, militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kemungkinan terbakarnya amunisi yang disimpan di dekat kompleks Hamas yang menjadi target serangan udara mereka pada Minggu (26/5) waktu setempat.
Namun belum selesai kecaman menghujani, militer Israel kembali dilaporkan melancarkan serangan terhadap zona pengungsi di wilayah Rafah bagian barat pada Selasa (28/5) waktu setempat. Otoritas kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 21 orang tewas dalam serangan terbaru Israel itu.
Tel Aviv telah membantah pasukannya menyerang zona pengungsi di Rafah bagian barat.