Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk pertama kalinya mengakui bahwa serangan drone dan rudal Iran, pada April lalu, bisa menghancurkan Israel jika militer Washington tidak ikut mencegat serangan itu untuk menolong Tel Aviv, sekutu dekatnya.
Seperti dilansir kantor berita Iran, IRNA dan Iran International, Senin (27/5/2024), Biden menyampaikan pernyataan itu saat berpidato dalam seremoni kelulusan Akademi Militer Amerika Serikat di West Point, New York, beberapa waktu lalu.
Dalam pidatonya, seperti dikutip IRNA dari situs berita ABC News, Biden melontarkan pujian untuk peran militer AS dalam membela Israel ketika rentetan serangan drone dan rudal Iran menghujani negara sekutunya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serangan drone dan rudal besar-besaran Iran terhadap Israel sangat menghancurkan. Dan saya mengapresiasi militer AS yang merespons dengan cepat dan membantu Tel Aviv mempertahankan diri dari serangan tersebut," ucap Biden dalam pidatonya.
Pada 13 April lalu, Iran melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel, untuk membalas serangan mematikan Tel Aviv terhadap gedung konsulat Teheran di Damaskus, Suriah.
Diklaim oleh Iran bahwa lebih dari 350 drone pembunuh, rudal jelajah dan rudal balistik diluncurkan ke wilayah Israel dalam operasi balas dendam yang diberi nama "Janji Sejati" tersebut.
Untuk merespons serangan Teheran, koalisi jet tempur dari AS, Inggris, Prancis dan Yordania secara efektif membentuk penghalang pertahanan untuk membantu Israel dalam menggagalkan serangan Iran.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak juga Video: Trump Sindir Biden Presiden Paling Tak Kompeten dalam Sejarah AS