.webp)
Pemerintah Arab Saudi menunjuk Faisal al-Mujfel sebagai Duta Besar terbaru untuk wilayah Suriah. Penunjukan ini menandai momen pertama kalinya Riyadh memiliki Duta Besar di Damaskus sejak kedua negara memutuskan hubungan tahun 2012 atau sekitar 12 tahun lalu.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (27/5/2024), kantor berita Saudi Press Agency (SPA) melaporkan pada Minggu (26/5) waktu setempat bahwa Faisal al-Mujfel akan menjadi Duta Besar Saudi untuk Suriah.
Al-Mujfel merupakan Duta Besar pertama Saudi untuk Suriah sejak penutupan Kedutaan Besar Riyadh di Damaskus tahun 2012 saat perang sipil berkecamuk di negara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan menunjuk Duta Besar baru ini menyusul kesepakatan kedua negara untuk memulihkan hubungan diplomatik pada tahun lalu.
Arab Saudi telah membuka kembali Kedutaan Besar di Damaskus pada awal tahun ini, setelah menutup misi diplomatiknya selama lebih dari satu dekade.
Sementara Suriah telah membuka kembali Kedutaan Besar di Riyadh sejak tahun lalu, dan menunjuk Duta Besar baru untuk Saudi pada Desember tahun lalu.
Lihat juga Video 'Israel Klaim 99% dari 300 Drone yang Dikirim Iran Berhasil Diadang':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Terjalinnya kembali hubungan antara Saudi dan Suriah menandai perkembangan paling signifikan sejauh ini, dalam upaya negara-negara Arab untuk menormalisasi hubungan dengan Presiden Bashar al-Assad.
Assad dijauhi banyak negara Barat dan Arab setelah perang sipil berkecamuk di Suriah sejak tahun 2011 lalu. Konflik Suriah yang kini memasuki tahun ke-14 telah menewaskan hampir setengah juta orang dan membuat separuh dari 23 juta jiwa penduduk negara itu terpaksa mengungsi.
Penunjukan Duta Besar baru oleh Saudi ini diumumkan setahun setelah Suriah diterima kembali menjadi anggota Liga Arab, yang beranggotakan 22 negara di kawasan Arab. Damaskus dikucilkan dari kelompok itu selam lebih dari satu dekade karena tindakan brutal Assad terhadap para demonstran di wilayahnya.
Lihat juga Video 'Israel Klaim 99% dari 300 Drone yang Dikirim Iran Berhasil Diadang':
