Sebanyak 13 wisudawan Universitas Harvard disanksi oleh kampus karena membela Palestina. Para wisudawan pun melakukan aksi walk out dan meneriakkan 'Free Palestine'.
Dilansir Reuters, aksi ini merupakan kelanjutan dari sikap kampus terhadap mahasiswa yang ikut dalam perkemahan aksi bela Palestina.
Ratusan mahasiswa menghadiri perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina di Universitas California, Berkeley selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Berkeley, AS, Kamis (25/4/2024). Mahasiswa dari sejumlah kampus di AS lainnya pun turut menggelar aksi serupa. Di antaranya, UCLA, Harvard, Columbia dan kampus lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perkemahan Solidaritas Palestina" dibentuk dalam semalam. Menurut tim media perkemahan, para pengunjuk rasa sebagian besar terdiri dari mahasiswa dan alumni.
![]() |
Mereka menuntut Universitas melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang mereka anggap "mendapatkan keuntungan" dari perang Israel-Hamas dan menyerukan gencatan senjata segera.
Namun, aksi protes ini memiliki imbas akademik terhadap beberapa mahasiswa Harvard. Setidaknya 13 wisudawan tak bisa mengambil ijazahnya karena disanksi pihak kampus.
Picu Aksi Walk Out Saat Wisuda
Sanksi ini memicu semangat solidaritas wisudawan lainnya. Ratusan wisudawan walk out dari gedung wisuda.
Dilansir Associated Press (AP), Minggu (26/5/2024) aksi ini terjadi pada Kamis (23/5) lalu. Ratusan mahasiswa keluar gedung dengan meneriakkan 'Free Palestine'. Mereka juga memprotes kampus yang menahan ijazah 13 wisudawan yang ikut berpartisipasi dalam aksi bela Gaza.
Salah satu orator aksi ini, Shruthi Kumar mengatakan bahwa ini merupakan aksi solidaritas. "Semester ini kebebasan berbicara dan ekspresi solidaritas kami dihukum," katanya yang disambut sorak-sorai dan tepuk tangan.
Dia mengatakan dia harus memberi penghargaan kepada '13 mahasiswa sarjana angkatan 2024 yang tidak akan lulus itu'. Dia juga mengaku sangat kecewa dengan sikap kampus.
"Saya sangat kecewa dengan intoleransi terhadap kebebasan berpendapat dan hak pembangkangan sipil di kampus," ungkapnya.
Lebih dari 1.500 mahasiswa telah mengajukan petisi terkait ini. Selain itu, hampir 500 staf dan dosen telah angkat bicara mengenai sanksi tersebut.
"Ini tentang hak-hak sipil dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi," katanya.
Sikap Kampus
Sementara itu, dewan pengurus Harvard mengatakan bahwa masing-masing dari 13 orang tersebut dinyatakan melanggar kebijakan universitas dengan tindakan mereka selama protes di perkemahan.
"Dalam mengambil keputusan ini, kami mencatat bahwa ketentuan tegas dalam Harvard College Student Handbook menyatakan bahwa siswa yang tidak memiliki reputasi baik tidak berhak mendapatkan gelar," kata Harvard Corporation dalam pernyataan tertulisnya.