Bantahan Israel Jawab Rumor Dalang Tewasnya Presiden Iran

Bantahan Israel Jawab Rumor Dalang Tewasnya Presiden Iran

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 21 Mei 2024 20:07 WIB
Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh
Momen terhakhir Presiden Iran Raisi dan Menlu Iran Amir-Abdollahian di helikopter. (Reuters)
New York -

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, telah tewas dalam peristiwa jatuhnya helikopter di negaranya. Peristiwa itu mengejutkan dunia, apalagi selama ini Iran di bawah pemerintahan Raisi berani banget menghadapi Israel. Pikiran publik internasional melayang ke mana-mana, namun Israel membantah desas-desus bahwa zionis terlibat dalam jatuhnya helikopter Raisi.

Peristiwa jatuhnya helikopter yang dinaiki Raisi itu terjadi di pegunungan provinisi Azerbaijan Timur, Republik Islam Iran, pada Minggu (20/5) lalu. Semua penumpang helikopter tewas. Iran berkabung.

Peristiwa itu terjadi setelah Raisi dan rombongannya kembali dari seremoni pembukaan proyek bendungan yang dibangun bersama dengan pemerintah Azerbaijan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Selain Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian termasuk di antara yang tewas, serta Seyyed Mohammad Ali Ale-Hashem, perwakilan Republik Islam untuk provinsi Azerbaijan Timur, dan Malek Rahmati, gubernur Azerbaijan Timur. Sembilan orang tewas semua.

Media sosial seolah terhenyak dengan berita yang datang dari pegunungan yang dingin dan diliputi es itu. Linimasa media sosial X langsung ramai, trending pula 'Mossad', agen intelijen Israel yang dicurigai musuh-musuh Israel. Jangan-jangan, Mossad yang bikin helikopter Raisi jatuh?

ADVERTISEMENT

Israel membantah

Dilansir kantor berita Reuters, Selasa (21/5/2024), seorang pejabat Israel mengatakan bahwa Israel tidak terlibat dalam kecelakaan helikopter tersebut. "Bukan kami yang melakukannya," kata pejabat tersebut kepada Reuters, yang meminta tidak disebutkan namanya.

Kepala staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri memerintahkan penyelidikan terhadap penyebab kecelakaan helikopter tersebut.

Dilansir Al Arabiya dan kantor berita IRNA, Selasa (21/5/2024), Bagheri menugaskan delegasi tingkat tinggi untuk menyelidiki secara menyeluruh kecelakaan helikopter mematikan pada Minggu (20/5) waktu setempat tersebut.

"Memerintahkan sebuah komite tingkat tinggi untuk meluncurkan penyelidikan terhadap penyebab jatuhnya helikopter presiden," demikian seperti dilaporkan kantor berita Iran lainnya, ISNA News Agency.

In this photo provided by Islamic Republic News Agency, IRNA, the helicopter carrying Iranian President Ebrahim Raisi takes off at the Iranian border with Azerbaijan after President Raisi and his Azeri counterpart Ilham Aliyev inaugurated dam of Qiz Qalasi, or Castel of Girl in Azeri, Iran, Sunday, May 19, 2024. A helicopter carrying President Raisi suffered a In this photo provided by Islamic Republic News Agency, IRNA, the helicopter carrying Iranian President Ebrahim Raisi takes off at the Iranian border with Azerbaijan after President Raisi and his Azeri counterpart Ilham Aliyev inaugurated dam of Qiz Qalasi, or Castel of Girl in Azeri, Iran, Sunday, May 19, 2024. A helicopter carrying President Raisi suffered a "hard landing" on Sunday, Iranian state media reported, without elaborating. (Ali Hamed Haghdoust/IRNA via AP) Foto: AP/Ali Hamed Haghdoust

Delegasi tingkat tinggi yang ditugaskan melakukan penyelidikan itu dipimpin oleh Brigadir Ali Abdollahi, dan telah berangkat ke lokasi kecelakaan. Laporan kantor berita IRNA bahkan menyebut penyelidikan sudah dimulai. Hasil penyelidikan, menurut kantor berita IRNA, akan diumumkan kemudian setelah misi tuntas dilaksanakan.

Halaman selanjutnya, Israel marah saat DK PBB mengheningkan cipta untuk Almarhum Presiden Iran:

Israel marah ke DK PBB Heningkan Cipta

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menggelar momen mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang Almarhum Presiden Iran, Ebrahim Raisi. Namun, Israel tidak terima.

Seperti dilansir The Times of Israel dan kantor berita IRNA, Selasa (21/5/2024), Duta Besar Israel untuk PBB yakni Gilad Erdan dalam komentarnya menyebut mendiang Raisi sebagai "pembunuh massal" dan mengecam Dewan Keamanan PBB sebagai lembaga yang berbahaya untuk perdamaian dunia.

Momen mengheningkan cipta selama satu menit itu dilakukan pada awal rapat Dewan Keamanan PBB pada Senin (21/5) waktu New York.

"Sungguh memalukan! Dewan Keamanan PBB mengheningkan cipta untuk mengenang pembunuh massal, Presiden Iran (Ebrahim) Raisi, yang bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan orang!" ucap Erdan dalam pernyataannya.

"You are shredding the UN charter" says Israeli Ambassador to the United Nations Gilad Erdan while speaking during a special session of the UN General Assembly regarding the Palestinian bid for full membership to the UN, at UN headquarters in New York City on May 10, 2024. A veto from the United States during an April 18, 2024 UN Security Council meeting previously foiled the Palestinians' drive for full UN membership. (Photo by Charly TRIBALLEAU / AFP) Foto: Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan (AFP/CHARLY TRIBALLEAU)

"Badan ini, yang tidak melakukan upaya untuk membebaskan para sandera kita, pada hari ini menundukkan kepala mereka untuk seorang pria yang bertanggung jawab atas kematian ribuan orang di Iran, di Israel, dan di seluruh dunia," sebutnya.

Dalam pernyataannya mengkritik Dewan Keamanan PBB, Erdan juga menyinggung soal diktator Nazi Adolf Hitler.

"Apa selanjutnya? Mengheningkan cipta selama satu menit untuk peringatan kematian Hitler?" sindir Erdan dalam pernyataan yang disampaikan via video.

"Dewan Keamanan telah menjadi ancaman bagi perdamaian dunia," tudingnya.

Halaman 2 dari 2
(dnu/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads