Bandara internasional Toussaint-Louverture di ibu kota Haiti dibuka kembali untuk penerbangan komersial sejak Senin (20/5). Bandara itu dibuka setelah 2,5 bulan tutup karena kekerasan yang dipicu oleh geng bersenjata.
Dilansir AFP, Selasa (21/5/2024), sejauh ini hanya satu maskapai penerbangan yakni Sunrise Airways yang mengumumkan dimulainya kembali penerbangan, antara Port-au-Prince dan Miami, Florida. Sunrise Airways mengatakan keberangkatan pertama itu menuju kota di bagian tenggara AS meninggalkan bandara Toussaint-Louverture pada Senin sore.
Penumpang yang membawa barang bawaan terlihat mengantri di konter maskapai. Sunrise mengatakan penerbangannya saat ini dijadwalkan pada Senin, Rabu, dan Sabtu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, American Airlines mengatakan kepada AFP bahwa penerbangan masuk dan keluar Haiti saat ini ditangguhkan hingga 29 Mei karena 'kerusuhan sipil' di Port-au-Prince.
"Kami akan terus memantau situasi dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan dan akan menyesuaikan operasi kami sesuai kebutuhan," kata maskapai tersebut.
Diketahui, bandara internasional Toussaint Louverture telah ditutup untuk penerbangan komersial sejak awal Maret, menyusul serangan terkoordinasi oleh geng-geng yang mengatakan mereka bermaksud menggulingkan Perdana Menteri Ariel Henry. Saat ini Henry telah mengundurkan diri dan tidak dapat kembali ke negaranya saat berada di luar negeri di Kenya pada saat serangan terjadi, karena ketidakamanan di sekitar bandara.
Dewan penguasa transisi telah mengambil alih kendali Haiti, dengan salah satu misi utamanya adalah menunjuk perdana menteri sementara, serta memulihkan ketertiban. Selain itu, Kenya akan segera mengerahkan petugas polisi ke Haiti untuk memimpin misi multinasional yang didukung PBB yang bertujuan untuk mengatasi kekerasan geng yang telah melanda sebagian besar ibu kota tersebut.
Sumber resmi Haiti mengatakan kepada AFP bahwa perwira senior Kenya telah tiba di Haiti untuk misi pengintaian. Kontingen pertama polisi Kenya akan dikerahkan minggu ini, bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Kenya William Ruto ke Amerika Serikat.